Karena perlu dipahami, Perempuan Parlemen setelah berjuang kemudian terpilih menjadi anggota dewan, bisa memiliki bargaining yang tinggi atau peran di DPR, dalam menyusun anggaran dan memperjuangkan aspirasi-aspirasi yang ada di daerah. Kemudian khusus untuk perempuan sendiri, bagaimana program-program tersebut dapat menyentuh ke masyarakat.
Misalnya di Komisi V, lanjutnya ada program bantuan rumah layak huni, kita khususkan cari bantuan tersebut di desa mana, ada perempuan-perempuan janda yang tidak mampu, itu yang akan diberikan rumah. Itulah salah satu program dimana kita bisa menjadi anggota dewan perempuan yang memiliki peran. Begitupun juga di ranah lainnya, misalnya kita membuat pelatihan, atau program padat karya didesa-desa, yang mayoritas nanti yang diikiutsertakan adalah ibu-ibu atau perempuan.