Katedral Myeongdong, Imam dan umat Catholic Priests’ Association for Justicé & Asosiasi Imam Katolik untuk Keadilan) beserta warga bergabung dalam unjuk rasa damai. Menjadikan Katedral Myeongdong Kiblat Perjuangan Demokrasi 10 Juni.
Para pengunjuk rasa yang dikejar oleh polisi anti huru-hara selama Perjuangan Demokrasi 10 Juni melarikan diri ke Katedral Myeongdong dan dilindungi oleh para imam selama lima hari. Hal ini menjadikan Katedral Myeongdong sebagai simbol perlawanan nasional.
Para pekerja kantoran di sekitar Myeong-dong saat itu pun ikut berkumpul di sekitar Katedral Myeongdong setiap jam istirahat makan siang untuk mendukung aksi unjuk rasa. Hal ini kemudian membuat unjuk rasa yang kebanyakan anggotanya mahaiswa itu secara bertahap mulai menyebar ke masyarakat umum.