Falsafah Keris Bikin Jatuh Hati

Seni dan spiritual terkadang memang bisa melebur menjadi sebuah estetika bagi para pecintanya. Namun jangan sampai nilai-nilai budaya menggoyahkan sisi keagamaan seseorang. Harus bisa membedakan antara hak dan batil, ini bener atau musyrik, di situ bedanya. Ini semua sebagai alat, alat penghantar, bukan karena dia. Dia hanya menghantarkan, jelas LaNyalla.

Atas kiprahnya menjaga warisan budaya, alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut beberapa kali mendapat penghargaan. Bahkan LaNyalla dua kali mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta. Pada tahun 2003 silam, LaNyalla mendapatkan gelar Kanjeng Raden Haryo Tumenggung (KRHT). Lalu pada 2020 lalu, Keraton Surakarta kembali memberikan gelar kehormatan untuk LaNyalla dengan nama Pangeran Hardonagoro.

Baca Juga :  Kepala Daerah Harus Memiliki Environmental Etics dan Memahami Potensi Ancaman Perubahan Iklim

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *