Pemkab PPU Dirikan Command Center Penurunan Angka dan Penanganan Stunting

Uritanet, – Pemkab  Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) direncanakan segera mendirikan ruang kendali pemantau terpusat atau Command Center Stunting, untuk mempercepat penurunan angka stunting atau gangguan pertumbuhan anak.

“Kabupaten akan memiliki command center stunting untuk menyukseskan program pemerintah kabupaten dalam mempercepat penurunan stunting,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Penajam Pasir Utara, Hamdam (17/10).

Command Center Stunting didirikan untuk mengidentifikasi dan mendata berbasis digital terhadap kasus stunting di Kabupaten PPU, sehingga dapat memudahkan dalam penanganan sunting di daerah. Di sinilah pusat informasi untuk mengetahui perkembangan kasus stunting pada empat kecamatan se  Kabupaten PPU, jelas Hamdam.

Adapun pembangunan atau pendirian  Command Center Stunting bersumber dari dana hibah dari Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,Riset,dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui matching fund bersama dengan Universitas Gunadarma.

“Mereka akan membuatkan kita Command Center Stunting, sehingga masyarakat akan diberikan informasi terkait dengan kasus dan perkembangan terkini masalah stunting,” tuturnya.

Di Command Center Stunting akan dilengkapi dengan alat-alat digital beserta aplikasi yang terbaru agar mempermudah masyarakat mencari tahu masalah stunting. Hamdam menambahkan, Command Center Stunting tersebut akan memudahkan Kabupaten PPU melakukan monitoring dan melakukan aksi untuk mengintervensi penanganannya.

Baca Juga :  Capaian Luar Biasa BPJS Kesehatan : Lebih dari 95% Penduduk Indonesia Terdaftar Peserta BPJS Kesehatan

“Jadi sekarang kita baru mengidentifikasi polanya,apakah itu karena pola asuh atau karena sanitasi yang tidak tepat itu yang akan identifikasi dan termasuk mengupdate data,” imbuhnya.

Untuk diketahui, kelak lokasi Command Center bakal dipusatkan di Kantor sekretariat Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK),yang berada di Kelurahan Nipah-nipah, Kecamatan Penajam, PPU. Dan nanti kegiatan akan kerja sama  dengan kader-kader posyandu di PPU yang telah diberi pelatihan dan telah mendapatkan aplikasi untuk melakukan pendataan stunting, ucapnya.

Pada kesempatan ini, Plt Bupati PPU, Hamdam juga memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap Komando Distrik Militer (Kodim) 0913/PPU yang telah melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan melakukan kampanye percepatan penurunan stunting di PPU. Di mana kodim melalui perangkatnya telah melakukan gerakan lapangan berupa sosialisasi bahkan telah melakukan pendataan sehingga diketahui  jumlah stunting di kabupaten PPU telah mencapai 897 dan kasus terbesar berada di Kecamatan Sepaku sebanyak 378 kasus.

Baca Juga :  Stunting Bukan Hanya Permasalahan Kesehatan Juga Jadi Tanggungjawab dan Tugas Seluruh Komponen Masyarakat

Bahkan dalam kampanye tersebut, Dandim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi, Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, dan Kepala Kejari PPU Agus Chandra telah dikukuhkan sebagai orangtua asuh stunting PPU.

“Kita sambut baik apa yang telah dilakukan oleh Kodim 0913/PPU. artinya memang persoalan stunting ini sudah menjadi persoalan bersama. Di mana stunting itu salah satu faktor penyebabnya adalah akibat kurangnya asupan gizi kepada anak,sehingga menjadi terlalu pendek untuk usianya,” pungkasnya.

)***

 

 

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *