Uritanet, – Mika Rafello (14 tahun) mendobrak musik metal tanah air. Kali ini lewat 2nd singlenya feat Ezra Simanjuntak Temporal Sequence. Inilah kolaborasi antar generasi yakni Indonesian King of Shredder & 14 Years Old Metal Wunderkind (raja shredding Indonesia & bocah metal ajaib).
Menurut Ezra, di usianya yang baru menginjak 14 tahun, Mika adalah the real deal, bukan kaleng kaleng, dengan kemampuan nya membuat komposisi juga merekam sendiri karya nya. Ezra pun sangat antusias ikut dalam project ini yang akan menjadi single kedua Mika Rafello.
Setelah single kedua “Temporal Sequence” ini Mika juga tengah dalam proses penyelesaian full album pertamanya, dimana penggarapan musik nya telah selesai, yang rencananya akan dirilis pertengahan 2022 ini.
“Kita butuh lebih banyak Mika Rafello untuk menginspirasi para youngster di scene rock / metal lokal , bahwa main musik Metal masih sangat KEREN untuk di tekuni para youngster,” ujar Stevie Item, sang gitaris DeadSquad.
Perlu diketahui, Ezra Simanjuntak merupakan sahabat lama dari ayah Mika, Imran Sati dan mendengar bahwa Mika mulai bermain musik dan cukup terkejut dengan begitu cepatnya Mika dapat menguasai berbagai alat bahkan sampai merekam nya sendiri.
Karena itulah Ezra sampai membuat testimoni untuk Mika di media sosial dan berkeinginan juga untuk berkolaborasi. Dan Mika pun secara kebetulan juga sudah memiliki lagu instrumental yang memang disiapkan untuk kolaborasi dengan musisi lain.
Sebelumnya lewat single pertama nya “Ketika Aku di Ketika” feat. Roy Jeconiah, kemampuan Mika mendapat sambutan luar biasa di tanah air, bahkan sempat diganjar nominasi dalam ajang AMI Award 2021 di kategori produksi metal terbaik, dan Mika pun telah mendapatkan endorsement dari gitar Aria Pro II Japan.
Mika sangat multi talented ini dengan kemampuannya memainkan semua alat musik, menulis lagu dan juga merekam sendiri sampai dengan proses mixing. Dan proses Mika bermusik baru dimulai sejak pandemi covid-19.
Mika bermain musik dimulai dengan memainkan gitar lagu lagu Slipknot dan Iron Maiden kemudian berkembang ke lebih banyak band seperti Metallica, Megadeth, Pantera dan Gojira. Dan nggak butuh waktu lama sekitar 3 bulan dia sudah membuat lagu sendiri dan merekamnya tanpa bantuan orang lain. Permainan maupun proses belajar rekaman secara otodidak terus berlanjut tanpa dibantu siapapun termasuk ayah nya.
Roy Jeconiah vokalis Jecovox saat bertandang ke rumah orang tua Mika terpesona saat mendengar Mika bermain gitar lagu ciptaan nya. Roy terkejut dengan musik ciptaan Mika dan langsung menyediakan waktunya untuk mengisi vocal di lagu milik Mika, akhirnya munculah kolaborasi Mika Rafello dan Roy Jeconiah.
Apalagi begitu tahu Mika sudah memilki karya yang sudah dibuat dan belum ada notasi vokal dan liriknya, akhirnya Roy menawarkan diri, gimana kalau komposisi ini diisi notasi vokal plus liriknya, Mika setuju dan akhirnya jadilah komposisi itu, ungkap ujar Roy lagi.