Uritanet – Jakarta, 4 Desember 2024, Gelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-27 yang berlangsung di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Rabu (4/12/2024), berhasil mengukuhkan posisinya sebagai ajang penghargaan musik bergengsi tanah air. Dengan mengusung tema Musik Generasi Baru, acara ini menjadi selebrasi keberagaman dan potensi musik dari para musisi generasi muda Indonesia.
Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi kepada para insan musik nasional. Dalam pidatonya, ia menyebutkan bahwa AMI Awards merupakan momentum penting untuk merayakan pencapaian, mengenang perjalanan, dan merangkul masa depan musik Indonesia.
“Izinkan saya menyampaikan penghormatan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada musisi, pencipta lagu, produser, dan pegiat seni budaya tanah air atas dedikasi dan kreativitas Anda. Karya-karya ini menjadi kebanggaan bangsa,” ujar Fadli Zon.
Transformasi Industri Musik: Adaptasi Menuju Era Digital
Menteri Fadli menyoroti transformasi industri musik yang kini didominasi platform digital. Ia menyebut, saat ini 90,6% pendapatan musik nasional berasal dari sektor streaming digital. Hal ini menunjukkan kekuatan dan adaptasi pelaku industri musik Indonesia terhadap perkembangan zaman.
“Hasil ini tidak lepas dari kolaborasi antara pelaku industri, masyarakat, dan pemerintah dalam membangun ekosistem budaya yang kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sebagai wujud komitmen, Kementerian Kebudayaan terus mendukung pemajuan kebudayaan sesuai amanat Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 dan UU Nomor 5 Tahun 2017. Dukungan ini meliputi pengembangan talenta muda hingga promosi seni Indonesia di tingkat internasional.
Warisan Budaya Dunia: Kolintang Jadi Kebanggaan Baru
Pada kesempatan yang sama, Menteri Fadli juga mengumumkan kabar membanggakan: tiga elemen budaya Indonesia, yakni Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang, resmi diinskripsikan dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
“Dengan inskripsi Kolintang, kini Indonesia memiliki tiga alat musik tradisional yang diakui dunia, bersama Angklung (2010) dan Gamelan (2021). Ini menjadi tanggung jawab kita untuk terus melestarikan dan memajukan musik tradisional,” tegasnya.
Kategori Baru dan Penghargaan Lifetime Achievement
AMI Awards ke-27 juga mencerminkan transformasi dan keberagaman dalam genre musik. Kategori baru seperti jazz alternatif, soul R&B alternatif, dangdut elektro, koplo, hingga video musik terus menambah dinamika ajang penghargaan ini.
Ketua Yayasan AMI, Candra Darusman, menegaskan independensi AMI Awards dalam menentukan pemenang, yang dinilai berdasarkan kualitas karya, bukan popularitas semata.
“Malam ini membuktikan bahwa musik Indonesia tidak hanya bertahan tetapi terus berkembang dan siap bersinar di panggung dunia,” tutupnya.
Pemberian Penghargaan
Acara penghargaan berlangsung dalam dua sesi: sesi pertama (12.00–17.00 WIB) untuk 50 kategori, dan sesi kedua (18.00–22.00 WIB) untuk 12 kategori utama serta Lifetime Achievement Awards. Ajang ini menjadi bukti nyata bahwa musik Indonesia terus melangkah maju, memadukan tradisi dan inovasi.
**Benksu