Menko PMK: Penanganan TBC Harus Menyeluruh dan Melibatkan Semua Pihak

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyerukan perlunya pendekatan terpadu dan lintas sektor dalam penanganan Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

UritanetJakarta, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyerukan perlunya pendekatan terpadu dan lintas sektor dalam penanganan Tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam acara Diseminasi Memo Kebijakan TBC yang digelar oleh Stop TB Partnership Indonesia di The Westin Hotel, Jakarta.

“TBC adalah masalah serius yang tidak dapat diselesaikan oleh Kementerian Kesehatan saja. Seluruh elemen, baik dari pemerintah maupun masyarakat, harus berkolaborasi. Kita perlu memastikan penanganan dilakukan secara menyeluruh, dari pencegahan hingga pengobatan,” ujar Pratikno dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa edukasi masyarakat dan penguatan infrastruktur adalah langkah strategis untuk memberantas TBC. Selain memberikan pengobatan, menciptakan lingkungan sehat dan meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya TBC menjadi prioritas utama.

“Tidak cukup hanya mengobati pasien. Kita juga harus mengedukasi masyarakat dan memperbaiki lingkungan agar lebih sehat, sehingga penyebaran penyakit ini dapat dicegah secara efektif,” tambahnya.

Dalam pidatonya, Pratikno membandingkan dampak TBC dengan pandemi COVID-19. Menurutnya, pendekatan lintas sektor yang berhasil diterapkan selama pandemi dapat diadaptasi untuk menghadapi TBC.

Baca Juga :  Menpora Dito : SSEAYP Wadah Kolaborasi Antarnegara Lewat Dialog, Pertukaran Budaya, dan Pengembangan Kepemimpinan

“Kita pernah menghadapi COVID-19 sebagai krisis bersama. Pendekatan yang sama, dengan koordinasi seluruh pihak, harus kita gunakan untuk memberantas TBC. Mulai dari kementerian, lembaga, hingga masyarakat, semua harus bekerja keras bersama-sama,” tegas Pratikno.

Acara tersebut turut dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, hingga mitra pembangunan. Semua pihak sepakat untuk memperkuat sinergi dalam menurunkan angka penderita TBC di Indonesia, sekaligus mendukung target eliminasi TBC pada 2030.

Baca Juga :  Pemerintah Akan Impor 2 Juta Ton Beras

Pratikno optimistis Indonesia memiliki kemampuan dan komitmen untuk menanggulangi TBC, sebagaimana keberhasilan dalam mengatasi pandemi sebelumnya. Dengan kerja sama semua pihak, ia berharap TBC dapat segera diberantas.

)**Benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *