Menteri Kebudayaan Apresiasi Peluncuran Buku “Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan”

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, memberikan apresiasi mendalam terhadap peluncuran buku bertajuk “Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan” yang berlangsung di Jakarta

Buku Dokumentasi Kebaya Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia Diluncurkan

Uritanet – JAKARTA November 2024, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, memberikan apresiasi mendalam terhadap peluncuran buku bertajuk “Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan” yang berlangsung di Jakarta. Buku ini dianggap sebagai tonggak penting dalam upaya melestarikan kebaya sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, yang mencerminkan keanggunan dan kekuatan perempuan Nusantara.

Erni Wiranto, Miranti Serad Ginanjar dan Menbud Fadli Zon

Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan, “Saya sangat mengapresiasi peluncuran buku ini yang disusun oleh Ibu Miranti Serad Ginanjar dan Ibu Emi Wiranto. Buku ini bukan hanya dokumentasi sejarah, tetapi juga simbol kebanggaan dan komitmen untuk melestarikan kebudayaan Indonesia di tengah arus globalisasi.”

Buku dengan Pendekatan Komprehensif

Disusun melalui riset mendalam, wawancara dengan para ahli, serta pelacakan sejarah, buku ini digagas oleh pegiat budaya Miranti Serad dan Emi Wiranto. Buku tersebut menampilkan kebaya tidak hanya sebagai pakaian tradisional, tetapi juga sebagai simbol yang terus hidup, menyatu dengan kehidupan sehari-hari perempuan Indonesia.

Baca Juga :  Cargill Bersama Masyarakat Lokal Tanam 5.000 Bibit Pohon Lestarikan Sumber Air Tangkil Gunung Arjuna

Dengan tampilan artistik, buku ini dilengkapi foto-foto yang dikurasi dengan cermat dan fitur kode QR interaktif. Pembaca dapat mengakses video untuk memahami visualisasi lebih dalam mengenai kebaya dari berbagai aspek budaya, desain, dan sejarahnya.

Kebaya: Identitas, Ekonomi, dan Pelestarian

Miranti Serad menjelaskan, kebaya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, digunakan dalam berbagai acara formal maupun informal di seluruh wilayah Nusantara. Ia menegaskan pentingnya peran kebaya dalam menjaga identitas budaya sekaligus mendukung sektor ekonomi.

Miranti Serad Ginanjar bersama Miss Cosmo Ketut Permata Juliastrid

“Kebaya yang terus hidup dan bertransformasi, tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari penjahit, pedagang, hingga pelaku usaha kecil, semuanya merasakan dampaknya,” ujar Miranti.

Mendukung Pengakuan UNESCO

Awalnya, buku ini disiapkan sebagai bagian dari dokumen pendukung pengajuan kebaya kepada UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Namun, seiring waktu, buku ini berkembang menjadi arsip komprehensif tentang perjuangan perempuan Indonesia dalam menjaga kebaya tetap relevan.

“Kebaya adalah ikon budaya Indonesia. Buku ini merupakan kontribusi nyata untuk memastikan kebaya tidak hanya dikenang tetapi terus dikenakan oleh generasi mendatang,” ungkap Miranti.

Harapan untuk Masa Depan Kebaya

Melalui buku ini, Miranti dan Emi berharap kebaya tetap dicintai dan dikenakan oleh perempuan Indonesia di berbagai zaman. Pesan mendalam tentang makna dan filosofi kebaya diharapkan dapat memperkuat rasa bangga terhadap warisan budaya bangsa.

“Kami ingin setiap perempuan yang membaca buku ini memahami keindahan dan kisah di balik kebaya, sehingga mereka merasa terhubung secara emosional dan kultural saat mengenakannya,” tutup Miranti.

Peluncuran buku “Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan” ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memastikan kebaya tetap lestari sebagai simbol keanggunan, kekuatan, dan kebanggaan perempuan Indonesia di kancah global.

Baca Juga :  Hadir Layanan Kesehatan “Alo Dokter Ke Rumah”, Nyaman dan Lengkap

**Benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *