Uritanet – Jakarta, 24 Oktober 2024, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama dengan Bea Cukai menggelar konferensi pers mengenai pemusnahan barang bukti narkotika yang telah diungkap sebelumnya, serta keberhasilan pengungkapan dua jaringan narkoba internasional yang beroperasi di Indonesia. Acara yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat, aparat penegak hukum, serta perwakilan dari TNI, Polri, Kejaksaan, dan Bea Cukai ini menunjukkan komitmen kuat dalam memerangi narkoba di tanah air.
Kepala BNN Irjen Pol. Martinus Hukom mengungkapkan bahwa salah satu jaringan narkoba internasional yang berhasil diungkap adalah jaringan yang menyelundupkan sabu melalui Pulau Sumatera dan didistribusikan ke Jakarta. Jaringan ini telah berhasil ditutup melalui operasi besar yang melibatkan kerja sama antara BNN dan Bea Cukai di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Selain itu, BNN juga mengungkap kasus penyelundupan kokain yang dilakukan oleh warga negara Indonesia dari kawasan Timur Tengah. Kokain ini rencananya akan didistribusikan ke negara lain, namun berhasil dicegah sebelum memasuki pasar internasional.
“Meskipun barang ini tidak ditujukan untuk dalam negeri, penggunaan warga negara kita oleh sindikat internasional menunjukkan adanya celah yang harus segera kita tutup,” ujar Kepala BNN, Matinus Hukom.
Kepala BNN menyoroti bahwa sindikat narkoba internasional kerap memanfaatkan situasi ekonomi, kemiskinan, serta ketidaktahuan masyarakat untuk merekrut anggota.
Barang Bukti
“Kita harus melihat permasalahan ini dari berbagai aspek, tidak hanya menindak dan menangkap, tetapi juga mencegah dari akar permasalahannya,” tegas Kepala BNN Martinus Hukom
Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh personel yang terlibat dalam operasi gabungan yang dilakukan selama beberapa hari terakhir. Mulai dari BNN RI, Direktorat Bea Cukai, hingga personel di lapangan seperti BNNP Sumut, BNNP Sumatera Selatan, dan Bea Cukai Sumatera bagian barat serta Soekarno-Hatta.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memerangi narkoba, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada pencegahan narkoba sebagai bagian dari program pembangunan nasional. “Ini bukan tugas satu instansi saja, tapi memerlukan dukungan dari seluruh masyarakat,” tambah Martinus
Ia mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika mengetahui ada warga atau anggota keluarganya yang terlibat dalam jaringan narkoba. “Kita tidak membenci saudara kita yang terlibat, justru kita ingin menyelamatkan mereka dari kerusakan akibat narkoba.”
Pemerintah Indonesia bertekad untuk terus melakukan upaya penegakan hukum serta memburu jaringan internasional yang beroperasi di luar negeri. Langkah-langkah hukum, termasuk penerbitan red notice, telah dilakukan untuk memperluas jangkauan penindakan.
“Perlawanan terhadap narkoba tidak boleh berhenti. Ini adalah tugas bersama kita semua untuk mencegah peredaran narkoba dan menyelamatkan masa depan bangsa,” tutup Irjen Pol. Martinus Hukom, Kepala BNN
**Benksu