Program Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Dorong Generasi Muda Miliki Rencana Hidup Matang

Uritanet, Brebes –

BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) melalui program “Generasi Berencana” (GenRe) mendorong generasi muda memiliki rencana hidup yang matang, mulai dari rencana pendidikan seperti kuliah, bekerja, hingga membina rumah tangga untuk mewujudkan generasi emas Indonesia. Demikian dijelaskan Drs. Bambang Wijonarko, M.Sc, selaku Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Pusat saat Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Hj. Nur Nadlifah, S.Ag.MM di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah (27/9) berlokasi di Yayasan Al Fattah, Desa Tegalgandu, Kec. Wanasari, Kab. Brebes Provinsi Jawa Tengah.

Selanjutnya ditambahkannya bahwa Generasi Berencana (GenRe) bertujuan menciptakan generasi yang berkualitas dan terencana. Khususnya berfokus pada kesehatan reproduksi remaja.

Dan melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) inilah nantinya kelompok kegiatan siswa membahas dan memberikan konseling tentang permasalahan reproduksi remaja. Sekaligus Program ini bertujuan membekali remaja dengan informasi dan dukungan yang diperlukan agar mereka dapat merencanakan masa depan mereka dengan baik, terutama dalam hal kesehatan dan pendidikan.

Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Hj. Nur Nadlifah, S.Ag.MM di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah ini pun dihadiri sejumlah narasumber seperti Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si, Kepala Dinas DP3AP2KB Kab. Brebes; dan Gus Musyafa Elvi.

Baca Juga :  Safer Internet Day 2024 “Safe Internet, Save You”, Dorong Perlindungan Anak di Dunia Digital

Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si selaku Kepala Dinas DP3AP2KB Kab. Brebes, dalam kesempatan tersebut turut pula memaparkan situasi dan kondisi di Brebes terkait Keluarga Miskin Ekstrem dan masalah kesehatan. Adapun Keluarga Miskin Ekstrem yakni keluarga – keluarga yang hanya memiliki pendapatan dan pengeluaran mendekati Rp 12.000 per hari, dimana hal ini menunjukkan kondisi ekonomi yang sangat sulit.

Sedangkan masalah stunting masih menjadi perhatian serius. Lantaran angka Stunting di Brebes masih berkisar 21,6%, atau lebih tinggi dari standar yang seharusnya yaitu 14%. Meskipun turun dari angka sebelumnya yang mencapai 29,1% pada tahun 2023.

Disamping kekurangan zat besi atau jumlah darah merah yang rendah (Anemia), juga menjadi masalah kesehatan yang perlu ditangani.

“Hal ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Brebes, terutama terkait dengan kesehatan dan kondisi ekonomi keluarga. Upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ekonomi sangat penting untuk mengatasi isu-isu ini,” jelas Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si.

Sedangkan hal lain yang juga menjadi perhatian penting dalam kesempatan kegiatan ini yakni mengenai perbaikan mental dan aspek terkait di Brebes.

Bagi Gus Musyafa Elvi bahwa sangat penting meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, gizi, serta pentingnya pola hidup sehat. Sehingga melalui program pelatihan dan penyuluhan semacam ini bisa membantu masyarakat memahami isu-isu seperti stunting dan anemia.

Baca Juga :  Wakil Walikota Bekasi Vaksinasi Covid-19 Para Pelajar Se-Kota Bekasi

Gus juga mengingatkan pentingnya peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat sehingga dapat membantu meningkatkan kondisi ekonomis dan sosial. Tentunya melalui program pelatihan keterampilan dan akses ke modal usaha dapat meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.

Dengan kata lain, pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan tokoh masyarakat dapat efektif dalam mendukung kesehatan mental. Termasuk dukungan psikososial bagi keluarga, terutama bagi yang berada dalam kondisi miskin ekstrem, dapat membantu mengatasi stres dan tekanan mental.

Oleh karenanya, kolaborasi dengan Stakeholder seperti menggandeng berbagai pihak, lembaga pemerintah, LSM, dan sektor swasta, untuk bersama-sama menangani masalah-masalah ini.

Selain terus mendorong kebijakan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Ini termasuk program bantuan sosial, akses kesehatan, dan penyediaan layanan dasar yang memadai. Karena program terpadu yang melibatkan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi dapat menghasilkan dampak yang lebih besar.

“Perbaikan mental dan kondisi sosial-ekonomi di Brebes memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat dan berbagai stakeholder, diharapkan dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Brebes,” pungkas Gus Musyafa Elvi.

Terakhir yakni pentingnya Monitoring dan Evaluasi terhadap program – program yang dijalankan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan. Pengumpulan data yang akurat dapat membantu merumuskan strategi yang lebih baik ke depan.

)**Nawasanga

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *