Seminar Nasional: Transformasi Digital dan Peran Keluarga dalam Membangun Karakter Anak Bangsa

Woro Sruhastuti, Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Keluarga serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Warsito, sedang memberikan keterangan pers kepada awak media

Uritanet, Jakarta – Seminar Nasional bertema “Transformasi Digital: Peran Penting Keluarga dalam Membangun Karakter Anak Bangsa” sukses diselenggarakan di Ruang Heritage Kemenko PMK. Acara ini dibuka dengan keynote speech dari Prof. Dr. Muhajir Effendi, M.AP, yang menyoroti bagaimana transformasi digital dapat memperkuat peran keluarga dalam pembentukan karakter anak bangsa.

Dalam sambutannya, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Keluarga, menekankan pentingnya sinergi antara keluarga dan teknologi digital dalam membentuk generasi yang berkarakter kuat.

Baca Juga :  PDIP Tolak Penggunaan Politik Identitas Demi Kekuasaan Politik

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Warsito, menyampaikan bahwa pendidikan di Indonesia menunjukkan pusat pendidikan berada di empat tempat: keluarga, sekolah, lingkungan, dan tempat ibadah. Mengacu pada tokoh pendidikan seperti Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara, Warsito menjelaskan bahwa keluarga memiliki peran fundamental dalam membentuk karakter anak. Dalam era digital ini, peran tersebut menjadi semakin penting mengingat interaksi anak dengan dunia maya yang sangat intens.

Woro Srihastuti pun menambahkan, “Revolusi mental yang kita upayakan harus dimulai dari keluarga. Orang tua harus mengerti dan mengarahkan penggunaan teknologi digital oleh anak-anak mereka agar tetap ada pola pendidikan karakter yang kuat. Data menunjukkan bahwa sepertiga anak usia 0-6 tahun sudah menggunakan gawai, dan ini harus dikelola dengan bijak oleh orang tua.”

Seminar ini juga membahas bagaimana orang tua sering kali memberikan gawai kepada anak tanpa pendampingan yang memadai. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan infiltrasi informasi yang tidak sesuai dan berpotensi merusak karakter anak.

Baca Juga :  Kongres BPI 2022: Pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengawas BPI

Sebagai langkah antisipasi, berbagai upaya edukasi dan pendekatan telah disiapkan, termasuk pembuatan konten-konten yang mudah diterima oleh generasi muda dan penyediaan layanan konseling bagi keluarga yang membutuhkan.

Acara ini menegaskan komitmen semua pihak untuk mendukung transformasi digital yang berdampak positif terhadap penguatan peran keluarga dalam membangun karakter bangsa.

)*Benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *