Uritanet – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berharap mahasiswa turut serta aktif dalam upaya pemulihan ekonomi tanah air, khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga, pada acara webinar YES Goes to Campus, bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Kebangkitan Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi COVID-19”, secara daring, Minggu (17/7/2021). Webinar diselenggarakan oleh BEM Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang berkolaborasi dengan Kemenparekraf/Baparekraf.
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, dikatakan Menparekraf, kita harus tetap semangat untuk bangkit, mengingat ada 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Untuk itu, mahasiswa harus menjadi agen perubahan, jangan jadi agen rebahan, jangan menjadi penonton, tapi mahasiswa harus menjadi pemain dan penggerak ekonomi bangsa. Peran aktif mahasiswa sangatlah penting dalam pemulihan ekonomi ke depan, karena the future belongs to you,” ujarnya.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2020, kaum milenial dan generasi Z tercatat mendominasi sebesar 53 persen atau sekitar 90 juta orang dari penduduk Indonesia. Oleh karenanya, diperlukan peran serta mahasiswa sebagai generasi muda, untuk dapat menjadi agen penggerak ekonomi Indonesia.
hadir Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES), Prof. Fathur Rokhman, M.Hum; Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd; Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, Dr. Andry Akhiruyato S.pd Mpd; Anggota Komisi XI DPR RI, k Ir. Kamrussamad ST M. Si; Wakil Ketua DPRD Jateng 2014-2019 sekaligus Pengusaha Jawa Tengah, Ahmadi; serta seluruh civitas akademika dan mahasiswa UNNES.
Kemenparekraf/Baparekraf mengembangkan berbagai program yang diharapkan dapat dimanfaatkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi dan tantangan ekonomi, diantaranya Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) 2021, dengan total anggaran kurang lebih Rp60 miliar, yang saat ini sudah masuk tahap seleksi dan kurasi.
Kemudian, program BEKUP (Baparekraf for Startup) untuk mendukung pertumbuhan start up digital dan meningkatkan nilai ekonomi digital di Indonesia, melalui mentoring dan up skilling. Lalu, Kemenparekraf juga akan memfasilitasi pelatihan bagi 600 calon wirausaha muda di 5 destinasi super prioritas dan Bali. Di mana para calon wirausaha muda akan dilatih terkait pitching dan proses matchmaking dengan calon investor.
“Saya berharap UNNES bisa menjadi mitra kami untuk menghasilkan champion dengan kompetensi dan konsistensi dalam mendukung aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif, melalui tiga hal, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Dan saya ingin mahasiswa UNNES yang saat ini ada di fakultas Ilmu Keolahragaan, dapat menghadirkan event-event yang berbasis sport tourism,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf menceritakan perjalanan bisnisnya. Menurut Menparekraf bisnis yang laris manis adalah bisnis yang dimulai saat krisis. Ia menjadi pengusaha karena di-PHK pada tahun 1997, dan setelah 25 tahun lebih membangun usaha yang bergerak di bidang keuangan tersebut, ia sudah membuka lapangan kerja bagi 30 ribu lebih karyawan di seluruh Indonesia.
“Untuk itu, saya titip kepada mahasiswa agar 3G, yakni gercep, kita harus gerak cepat. Geber, gerak bersama, kita bisa faster sendiri tapi kita bisa longer kalau gerak bersama. Terakhir gaspol, garap semua potensi yang bisa kita lakukan untuk membangun negeri,” kata Sandiaga.
Sumber : Kemenparekraf