Berpikir Sebelum Ajukan Pinjaman: Tips dari Psikolog untuk Debitur

Uritanet, Jakarta – 

Mengajukan pinjaman, terutama melalui fintech peer-to-peer lending, telah menjadi tren yang semakin marak di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, sebelum terburu-buru mengajukan kredit, ada baiknya kita mendengarkan saran dari  Teresa Ratih Wahyuningtyas. M.Psi., Psikolog

Bukan Sekedar Karakter Konsumtif

Menurut Teresa, fenomena maraknya pinjaman online tidak serta-merta mencerminkan karakter masyarakat yang konsumtif. “Untuk mengatakan apakah masyarakat Indonesia mudah tergiur mendapatkan uang cepat atau tidak, perlu ada penelitian yang komprehensif. Kita juga perlu melihatnya kasus per kasus,” jelasnya kepada Uritanet.com.

Motivasi di Balik Pinjaman

Dalam menentukan apakah perilaku meminjam uang merupakan tanda konsumtif, perlu dilihat motivasi di baliknya. Apakah uang dipinjam untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal atau untuk kebutuhan lebih tinggi seperti barang mewah demi mendapatkan penghargaan dari orang lain?

Pengaruh Sosial dan Konformitas

Teresa juga mengungkapkan bahwa keinginan untuk memiliki barang tertentu sering kali dipengaruhi oleh konformitas, yaitu pengaruh sosial yang membuat seseorang mengikuti norma kelompok.

“Seseorang bisa jadi ingin memiliki pakaian atau handphone merek tertentu agar diterima oleh kelompoknya, misalnya teman sebaya,” jelasnya.

Paparan Informasi dan Kemudahan Akses

Informasi yang semakin terbuka mengenai tren barang terbaru turut meningkatkan keinginan untuk memilikinya. Adanya kemudahan dan kecepatan proses pinjaman melalui aplikasi daring memfasilitasi keinginan tersebut. Iklan yang gencar dan persyaratan yang lebih mudah dibandingkan bank tradisional menjadi daya tarik tersendiri.

Baca Juga :  Kolaborasi Fariz RM, Miskam Fanshuri, Kadri Mohamad dan Maya Stary Berbagi Donasi Untuk Musisi Jalanan dan Tunanetra

Pembelajaran dari Pengalaman

Keputusan untuk meminjam uang juga dipengaruhi oleh pengalaman pribadi atau orang lain. Jika seseorang pernah meminjam uang dan berhasil melunasinya tanpa masalah, hal ini dapat mendorong mereka untuk meminjam lagi.

Pola Pikir yang Tepat

Teresa menekankan pentingnya pola pikir yang benar sebelum meminjam uang. “Hal yang perlu diingat adalah motivasi meminjam. Apakah untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan?” Kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup dan kesejahteraan, sementara keinginan lebih terkait dengan hasrat yang jika tidak terpenuhi, tidak akan mempengaruhi kesejahteraan hidup.

Baca Juga :  Pesta Rakyat Kelurahan Cikiwul Dihadiri Plt.Walikota Bekasi

Langkah-Langkah Sebelum Meminjam

Teresa memberikan beberapa langkah yang perlu diingat sebelum meminjam uang:
1. Cari Informasi Detil:** Ketahui persyaratan, bunga, tenor, dan legalitas lembaga peminjaman.
2. Perencanaan Matang:** Pastikan mampu melunasi pinjaman.
3. Tinjau Pengalaman Orang Lain:** Lihat pengalaman mereka yang kurang berhasil untuk mendapatkan gambaran seimbang.
4. Diskusikan dengan Orang Lain:** Konsultasikan dengan pasangan atau orang terdekat agar lebih objektif.

“Meminjam uang seharusnya membantu menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah baru,” pungkas Teresa.

Kesimpulan

Meminjam uang bisa menjadi solusi untuk masalah keuangan, namun harus dilakukan dengan bijak. Dengan informasi yang lengkap, perencanaan yang matang, dan konsultasi dengan orang lain, kita dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan menghindari masalah di kemudian hari.

)**Benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *