Uritanet – Jakarta – September 2025 Pemerintah menegaskan komitmennya menjaga stabilitas ekonomi nasional sekaligus memperluas kesempatan kerja melalui peluncuran Paket Ekonomi 2025 dan Program Penyerapan Tenaga Kerja.

Strategi ini menggabungkan insentif fiskal, program perlindungan sosial, hingga penciptaan lapangan kerja berbasis padat karya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, paket kebijakan tersebut dirancang untuk menjawab tantangan global sekaligus memperkuat daya tahan ekonomi domestik.
“Seluruh program diarahkan agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya tinggi, tetapi juga berkualitas dengan penyerapan tenaga kerja yang masif,” ujar Airlangga di Istana Negara, Minggu (14/9/2025).
Salah satu fokus utama adalah memperluas lapangan kerja melalui program padat karya tunai yang dikoordinasikan Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan.
Program ini ditargetkan menyerap lebih dari 600 ribu pekerja hanya dalam periode September–Desember 2025 dengan total anggaran lebih dari Rp5 triliun.
Selain itu, Pemerintah juga memperkuat perlindungan bagi pekerja informal melalui subsidi iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Dengan potongan iuran 50 persen selama enam bulan, pekerja transportasi online, sopir, kurir, hingga tenaga logistik akan memperoleh jaminan santunan kecelakaan kerja, kematian, serta beasiswa pendidikan bagi anak.
Di sisi lain, dukungan untuk sektor perumahan pekerja juga mendapat perhatian. Pemerintah bersama BPJS Ketenagakerjaan menurunkan bunga kredit perumahan agar cicilan dan uang muka menjadi lebih ringan. Skema ini diharapkan mendorong pekerja memiliki rumah dengan pembiayaan terjangkau sekaligus mendukung target nasional penyediaan 3 juta rumah.
Airlangga menambahkan, kebijakan fiskal seperti insentif PPh 21 Ditanggung Pemerintah juga diperluas untuk sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe. Insentif ini ditargetkan meringankan beban lebih dari setengah juta pekerja.
Selain program jangka pendek, Pemerintah menyiapkan langkah jangka panjang melalui revitalisasi tambak di kawasan Pantura, modernisasi kapal nelayan, hingga penanaman kembali lahan perkebunan rakyat.
Rangkaian program tersebut diproyeksikan menciptakan jutaan lapangan kerja baru di sektor perikanan dan perkebunan.
“Seluruh inisiatif ini akan dikoordinasikan oleh tim akselerasi program prioritas lintas kementerian, sehingga dapat berjalan sinkron dan tepat sasaran,” tegas Airlangga.
Melalui kombinasi strategi padat karya, perlindungan sosial, dan penguatan sektor riil, Pemerintah optimistis mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap inklusif dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.
**Benksu

