Uritanet Jakarta, 29 Agustus 2025 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (KAI Daop 1) memastikan perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) tetap berjalan meski kawasan Gambir dan Pasar Senen terdampak aksi unjuk rasa. Untuk mengurangi potensi keterlambatan dan kemacetan, KAI menerapkan rekayasa pola operasi dengan menambahkan pemberhentian luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara.
Langkah ini berlaku khusus pada Jumat (29/8) dan memberikan alternatif keberangkatan bagi penumpang yang kesulitan menuju Stasiun Gambir maupun Pasar Senen akibat konsentrasi massa.
“Dengan pola operasi ini, masyarakat memiliki pilihan titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis, terutama bagi yang berasal dari arah timur Jakarta,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.
17 Kereta Berhenti di Jatinegara
Sebanyak 17 rangkaian KAJJ yang biasanya tidak berhenti di Jatinegara akan menambah pemberhentian di stasiun tersebut, antara lain KA Sembrani, Manahan, Tegal Bahari, hingga Bima dan Gajayana. Kebijakan ini diproyeksikan akan memudahkan penumpang mengakses kereta tanpa harus terjebak kepadatan menuju dua stasiun utama.
Fokus pada Kenyamanan dan Keselamatan
KAI menegaskan bahwa rekayasa pola operasi ini bersifat sementara, hanya berlaku pada 29 Agustus 2025, dengan tujuan utama menjaga kelancaran perjalanan dan kenyamanan pelanggan. Penumpang juga diimbau menyesuaikan waktu keberangkatan serta memperhitungkan waktu tempuh tambahan akibat rekayasa lalu lintas.
“Kami mengimbau calon pelanggan untuk tetap mematuhi seluruh aturan demi keselamatan dan kenyamanan bersama,” ujar Ixfan.
Akses Informasi
Pelanggan dapat memperoleh informasi terkini mengenai jadwal dan perubahan pola operasi melalui aplikasi Access by KAI, situs resmi kai.id, Contact Center 121, serta akun media sosial resmi KAI.
Dengan penambahan opsi keberangkatan dari Stasiun Jatinegara, KAI berupaya memastikan perjalanan penumpang tetap aman dan terlayani meski terjadi dinamika di ibu kota.
**Benksu
