Klarifikasi Permata Warokka: “Saya Bukan Istri Fariz RM, Tapi Pernah Jadi Bagian dari Perjuangan Berkaryanya”

Bagikan ke orang lain :

Jakarta (Uritanet) :

Isu sensasional kembali menggema di tengah persidangan kasus narkoba yang menjerat musisi legendaris Fariz RM. Nama Permata Warokka, yang hadir di ruang sidang, sempat menyeruak dalam pemberitaan sebagai sosok “istri” dari sang maestro. Namun, lewat pernyataan resmi yang hangat dan penuh empati, Permata membantah tegas kabar tersebut.

“Saya ingin meluruskan apa yang terjadi di pemberitaan akhir-akhir ini yang menyebut saya adalah istri dari Fariz RM. Perlu dicatat, saya bukanlah istri dari Fariz RM, melainkan saya bagian dari tim manajemen terdahulu,” tegas Permata Warokka dalam pernyataannya, Senin (5/8).

Penjelasan ini menjadi titik terang yang memperkuat bahwa kehadirannya di persidangan bukan karena relasi personal, melainkan sebagai bentuk dukungan moril dari seseorang yang pernah terlibat langsung dalam perjalanan karier Fariz RM.

Pernah Bersama di Fase Sulit: Dari Pemulihan Menuju Panggung Kembali

Permata bukanlah nama asing dalam lingkar profesional Fariz RM. Ia merupakan bagian dari tim manajemen yang mendampingi sang musisi saat melewati masa transisi pasca-kasus hukum sebelumnya. Tim ini punya andil besar dalam menyusun jadwal konser, promosi karya, hingga keterlibatan dalam kegiatan sosial yang sempat dilakoni Fariz.

“Kami pernah bersama Mas Fariz dalam momen yang tidak mudah, masa transisi dari pemulihan menuju semangat berkarya kembali. Kami bangga bisa menjadi bagian dari fase penting itu,” ungkap Permata, mengenang dengan nada haru.

Di balik kabar buruk yang menimpa, ada cerita tentang dedikasi dan keberanian seorang musisi untuk bangkit. Permata menyaksikan langsung bagaimana Fariz RM terus menjaga semangat berkarya, sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan tim dan penggemar.

“Mas Fariz bukan hanya musisi hebat, tapi juga pribadi yang terbuka, bersahabat, dan tetap rendah hati. Kami menyaksikan langsung perjuangannya untuk tetap memberikan karya terbaik bagi pecinta musik Indonesia,” imbuhnya.

Bukan Hubungan Pribadi, Melainkan Solidaritas Profesional

Permata menegaskan, kehadirannya di persidangan bukanlah ekspresi hubungan pribadi, melainkan bentuk solidaritas sebagai bagian dari tim yang pernah berjibaku bersama. Ini adalah sikap moral, bukan sensasi.

“Kami hadir sebagai wujud dukungan moril. Tak ada keterkaitan pribadi. Hanya kenangan profesional yang membuat kami tak bisa berpaling dari kisah perjuangan itu,” tandasnya.

Pernyataan Permata Warokka bukan hanya membantah rumor. Ia memberi ruang bagi publik untuk mengenali sosok di balik layar, mereka yang mendukung seniman tetap berkarya meski badai menghadang. Klarifikasi ini menjadi bukti bahwa narasi kebenaran tidak butuh dramatisasi, cukup disampaikan dengan jujur dan hati yang terbuka.

Di tengah riuhnya opini publik dan derasnya arus pemberitaan, suara seperti yang disampaikan Permata adalah oase. Suara yang mengingatkan bahwa di balik headline, ada manusia—dengan cerita, nilai, dan jejak kerja yang nyata.

Ketika kebenaran bersuara lewat ketulusan, setiap klarifikasi menjadi jalan pulang bagi akal sehat. Dan dari sana, kita belajar: tidak semua yang tampak adalah seperti yang diberitakan.

)*** Tjoek / Foto Istimewa

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *