Uritanet – Jakarta, 1 Agustus 2025 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menunjukkan kesigapan dalam menghadapi gangguan perjalanan yang disebabkan oleh anjloknya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasarturi – Gambir di wilayah Daop 3 Cirebon, tepatnya di emplasemen Stasiun Pegaden Baru, Subang, Kamis (1/8) pukul 15.47 WIB.

Meskipun insiden tersebut berdampak pada tertutupnya dua jalur utama kereta (hulu dan hilir), KAI Daop 1 Jakarta bersama tim lintas daerah langsung bergerak cepat melakukan evakuasi penumpang dan koordinasi penanganan sarana di lokasi kejadian. Para penumpang KA yang terdampak telah dievakuasi menggunakan bus ke stasiun tujuan terdekat, tanpa adanya laporan korban jiwa.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan saat ini terus berupaya maksimal agar operasional dapat kembali normal,” tulis pihak KAI dalam keterangannya.
Upaya cepat ini menunjukkan keseriusan KAI dalam menjalankan manajemen krisis berbasis keselamatan pelanggan, tanpa mengabaikan aspek pelayanan. Tim teknis KAI terus melakukan percepatan evakuasi sarana dan perbaikan prasarana agar perjalanan kereta lainnya bisa segera dipulihkan.
Akibat insiden ini, beberapa kereta api mengalami keterlambatan bervariasi, seperti KA Sembrani yang terlambat 72 menit, Bangunkarta 90 menit, dan Tawangjaya 80 menit. Meski begitu, sejumlah KA seperti Argo Anjasmoro dan Tegal Bahari dilaporkan tetap berjalan tepat waktu.
Sebagai bentuk antisipasi agar arus penumpang tidak semakin tertahan, KA 38 Brawijaya rute Gambir–Malang dialihkan melalui jalur memutar melewati Purwakarta–Bandung–Kroya.
Langkah-langkah ini memperlihatkan kesiapan sistem transportasi KAI dalam menjaga ketahanan operasional meskipun menghadapi gangguan tak terduga. KAI juga membuka kanal informasi real-time melalui aplikasi Access by KAI, media sosial, serta petugas di stasiun guna membantu penumpang memperoleh informasi akurat dan cepat.
Komitmen pada keselamatan dan kenyamanan pelanggan menjadi pesan utama dalam respons tanggap darurat yang dilakukan oleh KAI, sekaligus memperlihatkan pentingnya investasi berkelanjutan pada infrastruktur dan prosedur darurat yang handal.
**Benksu

