Uritanet – Jakarta, 29 Juli 2025 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta kembali memperkuat penerapan zona bebas asap rokok di seluruh perjalanan kereta api dan area stasiun. Kebijakan ini bukan hanya demi kenyamanan umum, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan nyata terhadap kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
“Transportasi publik seharusnya menjadi ruang yang inklusif dan sehat untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi fisik lebih sensitif terhadap paparan asap rokok,” ujar Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.

Menurutnya, selama semester pertama 2025, tercatat ada 13 pelanggaran merokok di atas kereta. Meski angka ini relatif kecil dibanding jumlah perjalanan harian, KAI tetap menindak tegas setiap kasus. Penumpang yang melanggar akan diturunkan di stasiun terdekat dan tidak mendapatkan pengembalian bea tiket.
“Kami tidak mentoleransi tindakan yang mengganggu kesehatan penumpang lain. Ini adalah komitmen kami untuk menciptakan ruang publik yang sehat,” tegas Ixfan.
Peran Masyarakat Kunci Keberhasilan
Ixfan juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menegakkan aturan ini. Pelanggan diimbau untuk tidak segan melaporkan pelanggaran kepada petugas di kereta maupun stasiun.
“Kesadaran kolektif adalah benteng utama keberhasilan zona bebas rokok,” imbuhnya.
Di sisi lain, KAI juga telah menyiapkan area khusus merokok di sejumlah stasiun, yang diberi penanda jelas agar pelanggan yang merokok tetap memiliki ruang tanpa mengganggu kenyamanan umum.
Langkah Menuju Transportasi Berkelanjutan
Kebijakan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin ke-3 tentang kehidupan sehat dan kesejahteraan, serta poin ke-11 tentang kota dan pemukiman yang berkelanjutan. Dengan 109 stasiun dan rata-rata lebih dari 80 perjalanan KA per hari, KAI Daop 1 Jakarta menjadi simpul vital yang menampung ribuan mobilitas masyarakat setiap harinya.

“Melindungi penumpang dari asap rokok adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan kontribusi kami terhadap pembangunan berkelanjutan,” tutup Ixfan.
**Benksu


