Lewat Proyek GEF6, Indonesia Pimpin Transformasi Perikanan Global

Indonesia kembali menegaskan diri sebagai salah satu pemimpin dalam tata kelola laut dan perikanan berkelanjutan di panggung internasional

Uritanet – Jakarta, 26 Mei 2025.   ATHENA, YUNANI (26 Mei 2025) – Indonesia kembali menegaskan diri sebagai salah satu pemimpin dalam tata kelola laut dan perikanan berkelanjutan di panggung internasional. Dalam ajang 24th Annual Large Marine Ecosystem (LME) and Coastal Partners Conference yang digelar di Athena, Yunani, delegasi Indonesia menyampaikan capaian membanggakan dalam mengelola perikanan berbasis ekosistem melalui proyek GEF6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia.

Moh Abdi Suhufan, Tenaga Ahli menteri KP Bid Perlindungan Nelayan dan Awak Kapal Perikanan

Dipresentasikan langsung oleh Tenaga Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan, Moh Abdi Suhufan, proyek ini menyoroti kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan WWF GEF Agency dalam mengimplementasikan pendekatan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) di kawasan timur Indonesia.

“Proyek ini adalah wujud nyata bahwa Indonesia tak hanya berkomitmen, tapi juga bergerak nyata dalam mewujudkan penangkapan ikan terukur dan pengelolaan laut yang berkelanjutan,” ujar Moh Abdi yang juga memimpin delegasi RI.

Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan Melalui Teknologi

Proyek yang berlangsung sejak 2019 hingga 2026 ini melibatkan tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP): 715, 717, dan 718. Dampaknya sangat terasa di lapangan. Nelayan lokal kini lebih efisien berkat pelatihan penggunaan teknologi seperti GPS, fish finder, penghemat BBM, hingga digitalisasi pencatatan hasil tangkapan lewat e-logbook.

Baca Juga :  186 Prajurit TNI AD Ikuti Latihan Lightning Force Bersama US Army di America Serikat

Tak hanya itu, proyek ini juga mendorong lahirnya kebijakan nasional yang pro-nelayan kecil, serta mendukung sistem penangkapan ikan berbasis kuota (PIT) melalui pendataan stok ikan dan metode penghitungan kuota yang disusun bersama KOMNASKAJISKAN.

Menggaet Dukungan Internasional

Namun di balik prestasi itu, Indonesia tetap mengakui bahwa jalan menuju ekonomi biru penuh tantangan. Oleh karena itu, KKP menyerukan dukungan global berkelanjutan, termasuk dari GEF dan lembaga-lembaga internasional lainnya, terutama dalam menyambut Siklus GEF-9.

Dodiet Rachmadi Slamet, Ketua Tim Kerja Pemantauan diatas Kapal Perikanan, Direktorat Jend Perikanan Tangkap

“Kerja sama global sangat penting agar kita bisa mewujudkan SDG 14: Lautan yang Bersih dan Berkelanjutan,” tegas Syahril Abd. Raup, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan sekaligus Koordinator Nasional Proyek CFI Indonesia.

Menatap United Nations Ocean Conference ke-3

Partisipasi Indonesia dalam forum LME ini juga menjadi pemanasan menjelang United Nations Ocean Conference ke-3 (UNOC3) yang akan digelar Juni mendatang. Di forum tersebut, Indonesia kembali membawa pesan kuat: bahwa pengelolaan laut yang inklusif, adil, dan berbasis sains bisa dilakukan — dengan kerja sama dan inovasi.

Baca Juga :  Majelis Ulama Nusantara Dukung Keberlanjutan Proyek Strategis Nasional

Dalam keterangan pers-nya, Plt. Dirjen Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, turut menegaskan bahwa proyek ini sejalan dengan agenda besar ekonomi biru yang dicanangkan Menteri Sakti Wahyu Trenggono. “Kebijakan penangkapan berbasis kuota adalah prioritas. Untuk melaksanakannya, kita butuh mitra global yang satu visi,” ujarnya.

Laut Adalah Masa Depan

Lewat forum ini, Indonesia menunjukkan bahwa pengelolaan laut bukan hanya urusan domestik, tapi juga bagian dari diplomasi lingkungan global. Dengan pendekatan ilmiah, keberpihakan pada nelayan kecil, serta teknologi tepat guna, Indonesia mengajak dunia untuk melihat laut sebagai sumber kehidupan bukan hanya sumber daya.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *