Uritanet – Jakarta, 21 April 2025 PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta terus menggalakkan kampanye keselamatan di perlintasan sebidang. Masyarakat, terutama pengguna jalan dan pejalan kaki, diimbau untuk selalu mengutamakan perjalanan kereta api dan mematuhi rambu serta sinyal yang ada demi keselamatan bersama.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan bahwa hingga Minggu (20/4), tercatat sudah terjadi 69 insiden kereta api tertemper dengan kendaraan, pejalan kaki, maupun hewan.
“Sebanyak 55 kejadian terjadi hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini. Rinciannya, Januari ada 10 kejadian, Februari 23, dan Maret 22. Sementara itu, sepanjang April hingga hari ini, sudah ada 14 kejadian,” jelas Ixfan.
Lonjakan jumlah perjalanan KA berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 turut meningkatkan risiko di perlintasan sebidang. Karena itu, KAI menekankan pentingnya disiplin dan kewaspadaan dari seluruh pengguna jalan.
“Jika sinyal berbunyi, palang pintu tertutup, atau ada isyarat KA melintas, segera berhenti. Tengok kanan dan kiri sebelum menyeberang, dan utamakan kereta api. Jangan ambil risiko,” tegas Ixfan.
KAI Daop 1 Jakarta juga aktif melakukan edukasi keselamatan melalui kampanye digital, sosialisasi di titik rawan, serta kerja sama dengan berbagai pihak terkait.
“Kami tidak hanya mengandalkan imbauan, tetapi juga turun langsung ke lapangan dan memanfaatkan media digital untuk menyampaikan pesan keselamatan,” ujarnya.
Ixfan juga mengingatkan bahwa menerobos palang pintu bukan hanya berbahaya, tetapi juga melanggar hukum. Sesuai UU No. 22 Tahun 2009 dan UU No. 23 Tahun 2007, perjalanan kereta api memiliki prioritas utama di perlintasan sebidang. Pelanggaran dapat dikenai sanksi pidana hingga 3 bulan kurungan atau denda maksimal Rp750 ribu.
“Mari jaga keselamatan bersama. Utamakan kereta api, patuhi aturan, dan sayangi nyawa Anda serta orang lain,” tutup Ixfan.
**Benksu