Teror terhadap Wartawan Tempo Cica Dikecam Dunia, Cak Ofi: Memalukan dan Merusak Demokrasi

Jakarta (Uritanet) :

Dunia internasional mengecam aksi teror mengerikan yang dialami wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica). Ancaman berupa kepala babi berdarah dan bangkai tikus yang ditujukan padanya, memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak. Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Cak Ofi, turut angkat suara dan menegaskan bahwa tindakan ini adalah ancaman nyata terhadap kebebasan pers. Ini jelas memalukan dan merusak demokrasi.

Profesi wartawan memang kerap berhadapan dengan berbagai bentuk intimidasi. Mulai dari tekanan psikologis, kekerasan fisik, hingga ancaman pembunuhan. Kasus-kasus semacam ini mencerminkan betapa berisikonya pekerjaan jurnalis dalam mengungkap kebenaran. Sayangnya, para pelaku sering kali tidak jera meski telah mendapatkan hukuman.

Baca Juga :  AA Lanyalla Mahmud Mattalitti, Ketua DPDRI …Menjawab …! Negara ini Semakin Hari, Semakin Sekuler, Liberal dan Kapitalis

Menurut Cak Ofi, kemerdekaan pers kini semakin terancam. Banyak wartawan menjadi enggan bersikap kritis karena takut mendapat teror. “Jika berita yang disampaikan berdasarkan fakta dan data, seharusnya tidak ada alasan untuk marah. Jika ada keberatan, ada jalur hukum yang bisa ditempuh, bukan dengan cara-cara intimidatif,” tegasnya.

Cak Ofi juga menilai, tindakan kekerasan terhadap wartawan justru mencoreng citra Indonesia di mata dunia. “Ketika komunitas internasional ikut mengomentari, dampaknya bisa sangat luas. Ini bukan hanya soal kebebasan pers, tetapi juga demokrasi dan kepercayaan global terhadap negara kita,” lanjutnya.

Baca Juga :  Rakornas Pengawasan Intern Tahun 2022 ‘Kawal Produk Dalam Negeri Untuk Bangsa Mandiri’ Dihadiri Plt.Walikota Bekasi dan Plt.Kepala Inpektorat

Dalam situasi ini, ia mendesak pemerintah agar segera mengambil langkah tegas. Regulasi dan perlindungan bagi wartawan harus diperkuat. “Pers adalah pilar demokrasi. Jika dibiarkan terus-menerus terancam, maka kita akan kehilangan suara-suara kritis yang sangat dibutuhkan dalam negara demokratis,” pungkas Cak Ofi.

Tindakan tegas dari pemerintah diharapkan dapat mencegah kasus serupa terjadi di masa depan. Keamanan jurnalis harus menjadi prioritas agar mereka dapat menjalankan tugasnya tanpa rasa takut.

)**Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *