Jakarta (Uritanet) :
Ensambel musik tradisional daerah, Beat Jaya dari Tenjolaya, Ciwidey, sukses memukau penonton dan pengunjung dalam Seri Kedua : Anak Jaksel Circle Concert di Pasaraya Blok M (14/3).
Dengan membawakan lagu hits, Mojang Priangan, mereka menghadirkan perpaduan angklung, gendang, dan rebab dengan alat musik modern, sehingga menciptakan harmoni unik dan memukau.
Beat Jaya: Musik Masa Depan Anak Desa
Melalui Beat Jaya, anak-anak Desa Tenjolaya tidak hanya belajar alat musik tradisional, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kebersamaan.
Inisiatif ini digagas dan diwujudkan oleh Ghibran Kartasasmita, yang ingin memberikan akses pendidikan musik bagi anak-anak pedesaan.
“Sebelumnya, banyak anak di desa kami yang tidak mengenal alat musik. Dengan Beat Jaya, dalam tujuh bulan mereka sudah bisa tampil percaya diri,” ujar Ghibran.
Tak hanya menghidupkan kembali budaya lokal, program ini juga menjadi sarana pengembangan diri bagi anak-anak, membuktikan bahwa musik bisa menjadi alat pemberdayaan yang kuat.
Musik Meningkatkan Kebahagiaan dan Kepercayaan Diri
Seperti yang dikutip dari sebuah penelitian oleh Boston University, menyebutkan bahwa musik meningkatkan kebahagiaan dan kepercayaan diri anak-anak.
Hal inilah yang menjadi dasar Ghibran untuk memperluas Beat Jaya ke berbagai daerah di Indonesia.
“Kami ingin lebih banyak anak-anak pedesaan mendapatkan akses pendidikan musik. Ini bukan hanya soal seni, tetapi juga membangun karakter dan keterampilan mereka,” tambahnya.
Dengan Beat Jaya, musik tradisional bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pemberdayaan. Harapannya, lebih banyak inisiatif serupa yang mendukung pendidikan musik bagi generasi muda Indonesia.
)**Tjoek