Komitmen TMMS dalam Pemberdayaan Pendidikan dan Ekonomi Umat

Jakarta (Uritanet) :

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan dan penyewaan alat berat.  PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS)  berkomitmen untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Oleh karenanya, melalui Rimba Foundation, yayasan yang mengelola dana CSR dari berbagai entitas anak perusahaan TMMS, perusahaan aktif dalam mendukung pendidikan dan pemberdayaan ekonomi umat. Salah satu inisiatif unggulannya adalah program beasiswa bagi santri Sekolah Tinggi Al Bahjah, yang dimulai pada Desember 2024.

TMMS, bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Bahjah, telah memberikan beasiswa kepada 20 mahasiswa per bulan.

Program ini bertujuan untuk memastikan para santri dapat fokus pada studi mereka tanpa terkendala biaya. Para penerima beasiswa menempuh pendidikan di jurusan ekonomi, matematika, dan manajemen pendidikan Islam (MPI).

Tidak hanya itu, program ini juga terintegrasi dengan berbagai unit usaha berbasis syariah yang dikelola oleh Al Bahjah, seperti: BMT Al Bahjah (Baitul Maal wat Tamwil) ; AB Mart ; Travel Al Bahjah ; dan Al Bahjah Chicken.

Manajer BMT Al Bahjah, Mujibullah, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mencetak ulama yang tidak hanya memahami syariat, tetapi juga memiliki wawasan ekonomi syariah dan ilmu umum.

Tiga Jurusan Relevan Mempersiapkan Ulama Masa Depan

Kenapa Buya Yahya menciptakan tiga jurusan ini? Karena tiga jurusan inilah yang sangat relevan dalam mempersiapkan ulama masa depan yang tidak hanya memahami syariat, tetapi juga ekonomi dan ilmu umum.

“Dengan ini, mereka siap menjadi pemimpin umat yang dapat berdakwah sekaligus mengembangkan ekonomi berbasis Islam,” ujar Mujibullah.

Baca Juga :  Pangdam VI/Mulawarman Apresiasi Peran TNI dalam Pembangunan IKN

Sementara CEO TMMS, Herryan Syahputra, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus melibatkan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, TMMS memastikan bahwa program beasiswa ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menciptakan dampak sosial yang nyata.

“Kami di TMMS percaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus melibatkan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui beasiswa ini, kami ingin memastikan bahwa santri yang nantinya menjadi pemimpin umat juga memiliki pemahaman ekonomi yang kuat dan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” jelas Herryan.

Selain program beasiswa, TMMS juga telah aktif dalam berbagai inisiatif sosial lainnya, seperti pembangunan Masjid Al-Ikhlas di Konawe Selatan.

Perusahaan ingin memastikan bahwa dakwah Islam terus berlanjut dengan menyiapkan para santri sebagai pendakwah sekaligus pemimpin komunitas di daerah pelosok.

Pemberdayaan Ekonomi Umat

Pendekatan TMMS dalam pemberdayaan ekonomi umat mendapatkan apresiasi dari pemimpin Pondok Pesantren Al Bahjah, Buya Yahya. Ia menekankan pentingnya peran perusahaan dalam membantu pertumbuhan ekonomi Islam.

“Baginda Nabi bersabda bahwa orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah karena lebih banyak manfaatnya, termasuk dalam ekonomi. Maka, seorang Muslim sejati harus berpikir untuk maju dalam bisnis dan berdampingan dengan bisnis besar dunia. Selagi di dalam hatinya ada iman dan niat baik, semakin besar bisnisnya, semakin besar pula manfaatnya bagi umat,” ujar Buya Yahya.

Baca Juga :  Indonesia Digital MeetUp 2022, Dukung Program Digitalisasi UMKM Smesco Indonesia

Buya Yahya juga menegaskan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) seperti yang dilakukan TMMS harus menjadi contoh bagi perusahaan lain.

Menurutnya, kontribusi sosial dalam bentuk pembangunan masjid dan program pendidikan bukan hanya kewajiban, tetapi juga strategi dalam memperkuat ekosistem ekonomi berbasis Islam.

Kontribusi Sosial 

“Apa artinya bisnis besar jika tidak bermanfaat bagi umat? Seharusnya semua perusahaan memiliki kontribusi sosial. Bahkan, cita-cita kita harus lebih besar, bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban CSR, tetapi menjadikan bisnis sebagai alat untuk membangun umat yang lebih kuat,” lanjut Buya Yahya.

Kolaborasi antara Pondok Pesantren Al Bahjah dan TMMS diharapkan dapat menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan berbasis syariah.

Para santri penerima beasiswa nantinya diharapkan mampu mengisi peran strategis, baik di bidang dakwah maupun dalam pengelolaan ekonomi syariah.

Program ini juga membuka peluang bagi dunia usaha untuk lebih aktif dalam mencetak generasi Muslim yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kapasitas dalam mengelola bisnis syariah dan ekonomi berbasis komunitas.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap ESG, TMMS terus berupaya memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi umat.

Melalui berbagai programnya, TMMS optimis dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

)*** Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *