Uritanet – Jakarta, 5 Maret 2025 – Umat Katolik di Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu mengawali Masa Prapaskah dengan menghadiri Misa Rabu Abu yang diadakan dalam tiga sesi, yakni pukul 06.30, 12.00, dan 19.00. Setiap sesi dipenuhi umat yang datang dengan penuh antusias dan kesadaran akan pentingnya refleksi serta pertobatan dalam perjalanan iman mereka.
Dalam homilinya, Romo Antonius Pramono, Pr menyampaikan pesan tentang makna mendalam Masa Prapaskah.
“Saudara-saudari terkasih, kita memasuki Masa Prapaskah, waktu untuk berusaha bertobat dengan berdoa, berpantang, dan berpuasa. Gereja Katolik mengajak kita untuk sungguh-sungguh bertobat dari dosa dan kekurangan kita serta memohon ampun kepada Allah. Kita juga diingatkan untuk menerima Sakramen Tobat sebagai bentuk mohon kerahiman-Nya, di mana Imam akan memberikan pengampunan. Semoga Masa Prapaskah ini membawa kita pada perubahan diri yang lebih baik sebagai umat Katolik,” ujarnya.
Makna Rabu Abu dalam Kehidupan Umat
Rabu Abu merupakan tanda dimulainya Masa Prapaskah, yaitu periode refleksi dan persiapan menjelang Paskah. Perayaan ini memiliki beberapa makna penting bagi umat Katolik:
1. Pengingat akan Kematian
Tanda abu yang dioleskan di dahi umat melambangkan kefanaan manusia. Abu menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia ini sementara dan setiap manusia akan kembali kepada Sang Pencipta.
2. Pertobatan dan Pengampunan
Rabu Abu menjadi kesempatan bagi umat untuk merenungkan kesalahan, melakukan pertobatan, dan memohon pengampunan atas dosa-dosa mereka.
3. Persiapan Menuju Paskah
Masa Prapaskah adalah perjalanan rohani menuju Paskah, yang mengajak umat untuk berpantang, berpuasa, dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dengan penuh kesungguhan, umat Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu mengikuti Misa Rabu Abu sebagai langkah awal untuk memperdalam iman dan membangun tekad menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga semangat pertobatan ini membawa umat semakin dekat kepada Tuhan dalam menyambut kebangkitan Kristus di Hari Paskah nanti.
**Benksu