Uritanet – Lima Puluh Kota, 19 Desember 2024 – Pemerintah meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara. Museum ini diharapkan menjadi ikon museum sejarah di Indonesia yang menghidupkan kembali semangat perjuangan bangsa dan menginspirasi generasi muda.
Acara peresmian dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, perwakilan keluarga Syafruddin Prawiranegara, perwakilan kementerian dan lembaga, pemangku adat, serta masyarakat umum. Museum ini menjadi simbol penghormatan terhadap peran PDRI dalam mempertahankan eksistensi Republik Indonesia selama Agresi Militer Belanda II tahun 1948-1949.
Proses Panjang Pembangunan Museum PDRI
Gagasan awal pembangunan Museum PDRI muncul pada tahun 2012 dan mulai direalisasikan pada 2013. Meski sempat terhenti pada 2017-2018 dan terkendala pandemi COVID-19 pada 2020, pembangunan akhirnya rampung pada 2024. Museum ini dilengkapi dengan dua bangunan utama, yakni Gedung Museum dan Auditorium PDRI, serta tata pamer yang menggambarkan perjuangan PDRI.
Harapan Menteri Kebudayaan
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya Museum PDRI sebagai pengingat perjuangan bangsa.
“Museum ini menjadi simbol semangat bela negara yang lahir dari perjuangan rakyat Indonesia. Kementerian Kebudayaan akan menghidupkan kembali Direktorat Sejarah dan Permuseuman untuk memperkuat identitas bangsa di tengah arus globalisasi,” ujar Fadli.
Ia juga mengapresiasi masyarakat Koto Tinggi yang telah menyediakan lahan untuk pembangunan museum. “Museum PDRI tidak hanya menjadi sarana belajar sejarah, tetapi juga pusat budaya yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kami berkomitmen mendukung kegiatan budaya di museum ini agar menjadi pusat aktivitas yang dinamis,” tambahnya.
Dukungan Gubernur Sumatera Barat
Gubernur Mahyeldi Ansharullah menyoroti nilai strategis Museum PDRI sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan rasa nasionalisme.
“Museum ini tidak hanya menyimpan artefak sejarah, tetapi harus menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda. Kami berharap kawasan ini dapat berkembang sebagai pusat edukasi dan kebudayaan yang berkontribusi pada perekonomian masyarakat,” ungkap Mahyeldi.
Membangun Identitas Bangsa Melalui Sejarah
Menteri Fadli Zon juga menyatakan keyakinannya bahwa Museum PDRI akan menjadi salah satu ikon museum sejarah di Indonesia.
“Museum ini hadir dari semangat bela negara yang kuat. Kita harap akan lebih banyak penulisan sejarah yang utuh, sehingga masyarakat Indonesia dapat memahami perlawanan terhadap penjajahan dari berbagai daerah,” tutupnya.
Peresmian Museum PDRI ini diharapkan dapat menjadi pengingat perjuangan bangsa sekaligus sumber inspirasi untuk memperkuat semangat bela negara di masa depan. Museum ini kini siap menjadi destinasi sejarah yang berkontribusi pada penguatan identitas nasional.
**Benksu