Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jabodetabek, Pemerintah Fokus pada Kesiapan dan Perlindungan Masyarakat

Menko PMK), Pratikno, memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM)

Uritanet – Jakarta, 10 Desember 2024, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) untuk mengantisipasi potensi dampak cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Rapat yang berlangsung di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Selasa pagi ini melibatkan sejumlah pejabat kunci, termasuk Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo, serta PJ Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.

Menko PMK, Pratikno sedang memimpin Ratas dengan kepala BMKG, kepala BNPB dan Pj. Gubernur DKI

Langkah Konkret Antisipasi Bencana

Dalam rapat tersebut, Pratikno menegaskan pentingnya kesiapan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, yang dipicu oleh curah hujan tinggi selama puncak musim hujan. Ia mengingatkan agar pengalaman dari bencana sebelumnya dijadikan pelajaran.

“Kemungkinan bencana hidrometeorologi di Jabodetabek sangat tinggi. Kita harus antisipasi curah hujan yang ekstrem, terutama di wilayah yang sudah mulai terdampak seperti Sukabumi dan Cianjur,” ujarnya.

Menurutnya, bencana serupa di masa lalu, seperti banjir tahun 2014 dan 2020, menunjukkan dampak besar pada masyarakat. Pada 2014, banjir menewaskan 23 orang dan menyebabkan lebih dari 122 ribu pengungsi, sementara pada 2020, korban mencapai 19 jiwa dengan 36 ribu orang harus mengungsi.

Baca Juga :  Demokrat Serius Kawal Pilkada, Instruksi untuk Menjaga Demokrasi dan Konstitusi

Perhatian Khusus pada Pengungsi

Pratikno menekankan pentingnya fokus pada perlindungan pengungsi. Pengungsian akibat banjir besar seringkali melibatkan puluhan ribu orang dengan kebutuhan logistik dan tempat tinggal yang memadai.

“Kebutuhan pengungsi harus diperhatikan dengan serius. Kita harus memastikan tempat aman dan logistik yang cukup untuk mereka,” tambahnya.

Menko PMK Pratikno

Peringatan Dini dari BMKG

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa saat ini Indonesia menghadapi potensi cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 91S yang terpantau di barat daya Banten. Ia memperingatkan bahwa curah hujan tinggi diperkirakan berlanjut hingga Maret 2025, dengan Jabodetabek menjadi salah satu wilayah yang paling berisiko.

Baca Juga :  Andika Perkasa Layak Jadi Menkoinfo Gantikan Johnny G.Plate

Koordinasi Pemerintah dan Masyarakat
Pratikno menutup rapat dengan menyerukan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menghadapi ancaman ini. Ia memastikan bahwa sistem peringatan dini dan infrastruktur sudah siap untuk meminimalkan dampak buruk.

“Kita harus mempersiapkan diri secara maksimal. Koordinasi yang baik dan kesiapan semua pihak akan sangat menentukan,” tegasnya.

Dengan langkah-langkah antisipatif yang digagas dalam rapat ini, diharapkan pemerintah dapat menghadapi tantangan cuaca ekstrem dengan lebih baik, meminimalkan kerugian, dan melindungi masyarakat Jabodetabek dari dampak bencana yang lebih besar.

**Benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *