Menteri Kebudayaan Serukan Inklusivitas di Hari Disabilitas Internasional: Bangun Jembatan Budaya Indonesia-Inggris

memperingati Hari Disabilitas Internasional, British Council dan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia menggelar acara bertajuk "Breaking Barriers: UK-Indonesia

Uritanet – Jakarta, 5 Desember 2024 – Untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional, British Council dan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia menggelar acara bertajuk “Breaking Barriers: UK-Indonesia Collaboration in Shaping Inclusive Futures”. Berlangsung pada Selasa, 3 Desember 2024, di Soehanna Hall, Jakarta, acara ini menjadi momentum untuk mempertegas komitmen bersama dalam menciptakan masa depan yang lebih inklusif, sejalan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris dan ulang tahun ke-90 British Council.

Acara ini dihadiri oleh 255 peserta dari berbagai sektor, termasuk perwakilan komunitas penyandang disabilitas, praktisi seni, dan alumni Inggris. Menteri Kebudayaan RI turut hadir dan memberikan pidato penutup yang penuh makna. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa inklusivitas dan keragaman budaya merupakan akar kuat dari semboyan nasional, Bhinneka Tunggal Ika.

“Malam ini, kita merayakan tiga tonggak sejarah: hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, dedikasi British Council dalam membina kolaborasi budaya, dan peringatan Hari Disabilitas Internasional. Ketiga tonggak ini memperkuat nilai-nilai persatuan, kreativitas, dan ketangguhan yang menjadi fondasi hubungan kita,” ujar Menteri Kebudayaan.

Beliau juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas budaya untuk mendobrak batasan dan membangun masyarakat yang lebih inklusif.

“Inklusi tumbuh subur melalui kolaborasi. Sebagai alumni Inggris, saya menyaksikan langsung bagaimana hubungan budaya antara Indonesia dan Inggris telah membawa dampak transformatif,” tambahnya.

Menginspirasi Masa Depan yang Inklusif
Acara ini menampilkan kolaborasi Indonesia-Inggris dalam seni budaya, pendidikan, dan advokasi. Panel diskusi dan sesi berbagi pengalaman dari para ahli menunjukkan pendekatan inovatif dalam menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan aman bagi semua kelompok, termasuk penyandang disabilitas dan komunitas di daerah 3T.

Baca Juga :  Pemerintah Memprediksi Puncak Arus Balik Terjadi 6-8 Mei 2022

Summer Xia, Country Director British Council Indonesia & Southeast Asia, menegaskan bahwa inklusivitas adalah inti dari semua inisiatif British Council. “Kami terus berkomitmen membangun kemitraan berkelanjutan antara seniman, budayawan, dan praktisi kreatif di Indonesia dan Inggris untuk menghasilkan dampak positif di masyarakat,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara ini adalah Komisioner Komisi Nasional Penyandang Disabilitas, Jonna Aman Damanik, dan Amanda McLoughlin, Development Director British Embassy. Mereka sepakat bahwa kolaborasi lintas budaya dapat menjadi inspirasi global untuk mempromosikan kesetaraan dan inklusivitas.

Baca Juga :  Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Desain Sandya Niskala Karya Didiet Maulana Untuk Kostum Kontingen Indonesia Paralimpiade 2024 Paris

Melampaui Batasan, Merajut Masa Depan
Menteri Kebudayaan mengakhiri pidatonya dengan seruan untuk terus memupuk kerja sama dalam budaya, seni, dan pendidikan. “Kita harus membangun jembatan budaya yang lebih kuat, menggunakan pengalaman bersama untuk menciptakan praktik terbaik di dunia. Mari kita terus memperjuangkan inklusivitas untuk masa depan yang lebih adil bagi semua,” tutupnya.

Acara Breaking Barriers menjadi bukti nyata bahwa inklusi sosial, kesetaraan gender, dan advokasi disabilitas dapat diwujudkan melalui sinergi budaya dan kolaborasi global. Hal ini tidak hanya memperkuat hubungan Indonesia-Inggris, tetapi juga menciptakan standar baru untuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

**Benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *