Uritanet, Jakarta — Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, mengajak generasi muda untuk bersatu dan berperan aktif sebagai agen antikorupsi.
Dalam seminar yang digelar Kemenko PMK, Warsito menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang literasi korupsi agar masyarakat tidak terjebak pada definisi yang salah. Ia mencontohkan posisi Indonesia sebagai negara paling dermawan berdasarkan Giving Index selama tujuh tahun berturut-turut. Namun, ia juga mengingatkan agar budaya memberi hadiah tidak menimbulkan bias terhadap korupsi.
“Kita perlu memperjelas kosakata tentang korupsi di masyarakat. Seminar ini menjadi salah satu upaya untuk memberikan literasi dan mengenalkan definisi korupsi secara benar. Selain itu, kami berharap informasi terkait regulasi dan penegakan hukum dapat disampaikan secara jelas,” kata Warsito, Rabu (3/12/2024).
Warsito juga menggarisbawahi peran revolusi mental dalam membangun karakter bangsa. Gerakan ini kini bertransformasi menjadi upaya penguatan karakter dan jati diri bangsa, termasuk melalui Gerakan Indonesia Melayani, yang fokus pada transparansi dan akuntabilitas, khususnya di sektor pelayanan publik.
“ASN harus memberikan pelayanan dasar yang transparan dan tanpa biaya selain yang resmi. Indikator layanan publik, seperti pengurusan KTP dan KK, yang diukur Badan Pusat Statistik menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun,” tambahnya.
Selain itu, Warsito menyoroti pentingnya penguatan karakter generasi muda sebagai bagian dari upaya mencetak generasi emas Indonesia. Ia menekankan bahwa pendidikan karakter harus dilakukan sejak dini dengan melibatkan peran keluarga, guru, dan masyarakat.
“Kita tidak cukup hanya menyiapkan generasi muda dengan kecakapan akademik dan teknologi. Soft skill, karakter, dan jati diri bangsa juga menjadi bagian penting. Pemerintah sangat berkomitmen mendukung ini melalui program pelatihan guru dan bimbingan konseling, serta kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan agama,” ujarnya.
Warsito yakin bahwa melalui evaluasi dan penguatan berbagai program, Indonesia dapat mempersiapkan generasi muda yang unggul, berdaya saing, dan berintegritas.
)**benksu