Uritanet, Bandung –
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menegaskan saat ini adalah masa-masa emas dalam pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga nasional. Oleh karenanya, Menpora mengajak para pengurus cabang olahraga (cabor) untuk berkolaborasi bersama-sama melakukan pembinaan atlet demi menggapai prestasi.
Karena saat ini merupakan momen di mana bidang olahraga mendapatkan kepercayaan lebih besar dari masyarakat dan juga stakeholder khususnya Pemerintah. Terlebih dengan terbitnya Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 tentang Standar Pengelolaan Organisasi Olahraga Lingkup Olahraga Prestasi. Keberadaannya memberikan landasan hukum yang kokoh untuk mendukung pengelolaan olahraga yang profesional.
“Saya yakin ini adalah masa-masa emas dan juga kesempatan emas yang terbuka bagi pengembangan olahraga kita ke depan. Dengan kolaborasi dan kerja sama yang baik, saya yakin semua bisa tercapai,” kata Menpora Dito Ariotedjo, saat pengarahan Bimbingan Teknis (Bimtek) Administrasi Fasilitasi Olahragawan Elit Nasional dan Sosialisasi Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Ekspektasi masyarakat dan juga pimpinan tertinggi kita, Bapak Presiden sangat tinggi khususnya di multievent-multievent yang akan kita hadapi. Jadi saya harap, jadikanlah Kemenpora ini punggung buat bersandar dan juga kita terbuka kapanpun untuk kebaikan dan juga kemajuan olahraga, jelas Menpora.
Para pemimpin dan pengurus cabor, lanjut Menpora memiliki peran yang sangat besar dalam pembinaan para atlet menuju prestasi. Di satu sisi Kemenpora memiliki tanggung jawab penuh dalam memastikan bantuan untuk cabor bisa terealisasi, berfungsi efektif, dan juga diberikan sesuai aturan.
“Di sini kami benar-benar tidak ingin melakukan intervensi, tetapi bagaimana memastikan organisasi yang pengelolaannya semi pemerintahan karena adanya partisipasi dan juga pengelolaan APBN. Kita harus saling bahu – membahu dan terbuka serta kolaborasi yang aktif demi memastikan pembinaan berjalan dan juga pengelolaan anggaran yang akuntabilitasnya terjamin,” imbuh Menpora Dito Ariotedjo.
Hal ini memastikan kelak tidak akan ada lagi oknum ataupun praktik-praktik yang berada di luar jalur yang semestinya. Kalaupun para pengurus cabor mendapati temuan tersebut, Menpora mempersilakan untuk melaporkannya secara langsung baik ke dirinya maupun ke Kemenpora.
Bimtek dan sosialisasi yang digelar Asisten Deputi Olahragawan Andalan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional ini diikuti perwakilan 30 induk cabang olahraga (cabor), pengurus besar dan pengurus pusat yang akan mengelola dana bantuan dari pemerintah. Bimtek digelar selama empat hari sejak Senin (18/11) hingga Kamis (21/11).
Bimtek ini digelar untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para pengurus cabor. Sehingga dapat membuat rencana strategis (renstra) dan mengelola anggaran ke depannya lebih efektif serta lebih baik lagi.
“Dengan standar yang ditetapkan peraturan ini mendorong tata kelola organisasi yang lebih independen, profesional, transparan, bertanggung jawab. Jadi empat kata kunci ini yang ingin kita pastikan, yang harus dituju para pemimpin dari masing-masing cabang olahraga ke depan,” terang Menpora.
Permenpora ini bukanlah intervensi Pemerintah, melainkan untuk memastikan independensi, profesionalitas, transparan, dan tanggung jawab. Independensi yang dimaksud adalah berlangsungnya keputusan tertinggi yaitu kongres induk cabor dan musyawarah yang harus dilaksanakan dengan rekomendasi yang jelas dari Kemenpora.
Menurut Menpora, permohonan rekomendasi ini sebenarnya sudah dilakukan setiap pengurus cabor melakukan musyawarah atau kongres. Hal inilah yang kembali ditegaskan secara formal dan jelas dari awal oleh Kemenpora melalui kegiatan ini.
“Ini juga untuk menjaga prosesnya agar selalu terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga hasil Munas yang sudah sesuai AD/ART masing-masing cabor termasuk penetapan ketua umum langsung berlaku setelah munas selesai,” jelas Menpora Dito Ariotedjo.
Melalui regulasi ini, pembinaan olahraga di Indonesia dapat berjalan dengan konsisten dan arah yang lebih terstruktur, memberikan kepastian bagi organisasi dan yang paling penting adalah atlet dan para tenaga olahraga yang ada di dalamnya, sebut Menpora.
“Karena keberhasilan olahraga nasional bergantung pada kolaborasi atas semua stakeholder dalam ekosistem olahraga kita. Ini garis besarnya,” tegas Menpora Dito Ariotedjo.
Mendampingi Menpora Dito di antaranya Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Surono, Staf Khusus Bidang Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra Suryohadiprojo, Staf Khusus Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, serta Asisten Deputi Olahragawan Andalan Budi Ariyanto Muslim.
)**Tjoek