Uritanet, Surakarta –
Wamenpora Taufik menilai Pra Popnas 2024 merupakan ajang penting dalam menemukan dan membina bibit-bibit atlet muda Indonesia. Dengan semangat dan dedikasi para atlet muda yang berlaga di Pra-Popnas 2024, Wamenpora optimistis Indonesia akan terus melahirkan bintang-bintang baru yang mengharumkan nama negara di berbagai panggung olahraga internasional.
“Acara ini sangat bagus karena menghasilkan bibit-bibit unggul yang nantinya bisa dibina menjadi atlet senior berprestasi. Potensi kita sangat besar, terutama di cabang olahraga seperti pencak silat,” tegas WaMenpora (17/11).
Wamenpora Taufik meyakini bahwa Pra Popnas menjadi model yang efektif untuk mencetak atlet berkelas. Proses pembinaan yang berkelanjutan menjadi kunci agar atlet muda dapat tumbuh menjadi senior yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Karena atlet tidak bisa lahir secara instan. Mereka harus benar-benar dipupuk melalui ajang seperti ini,” tuturnya.
Selanjutnya, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat menyerahkan medali kepada para juara cabang olahraga (cabor) pencak silat Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra Popnas) 2024, Zona II, di Dwangsa Lorin Hotel, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Sebelum menyerahkan medali, Wamenpora Taufik sempat menyaksikan langsung pertandingan final pencak silat kategori tunggal putra dan putri. Ia terlihat antusias menyaksikan pertandingan yang berlangsung sengit.
“Saya bangga melihat semangat juang para atlet pencak silat di Pra Popnas ini. Mereka menunjukkan kualitas dan potensi yang luar biasa,” ujar Wamenpora Taufik.
Wamenpora Taufik juga menegaskan bahwa banyak atlet senior yang kini berprestasi berasal dari ajang seperti ini.
Disamping itu, Ia juga memuji kualitas venue yang digunakan dalam pertandingan, serta peran wasit yang profesional.
“Venuenya cukup bagus, dan sportivitas wasit terjaga, dan semua peserta terlihat sangat senang dan nyaman. Ini menjadi bukti bahwa ajang ini dirancang dengan baik,” tambahnya.
Adapun juara pertama pencak silat Pra Popnas Zona II untuk kategori tunggal putri adalah Meisya Zaharanie dari Jawa Barat. Juara kedua, Zyvanna Aurora Desojrana dari DKI Jakarta dan juara ketiga, Arum Wangi dari Lampung.
Sedangkan juara pertama tunggal putra adalah Sadam Alsyaukani dari DKI Jakarta. Juara kedua, Rusli Muhammad Ropi dari Jawa Barat dan juara ketiga M. Bintang Fajar Indratama dari Lampung.
Sementara itu, setelah menyerahkan medali untuk cabang olahraga pencak silat, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat kembali menyerahkan medali kepada para juara cabang olahraga bola voli dalam ajang Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra-Popnas) 2024 Zona II dan III. Penyerahan medali berlangsung di GOR UTP Sport Center, Surakarta.
Pada zona II kategori putri, Jawa Barat keluar sebagai juara pertama, disusul oleh DKI Jakarta di posisi kedua, dan Lampung sebagai juara ketiga. Sementara itu, pada kategori putra, Jawa Barat kembali mendominasi sebagai juara pertama, dengan DKI Jakarta dan Lampung masing-masing meraih posisi kedua dan ketiga.
Di zona III, kategori putri menempatkan Yogyakarta sebagai juara pertama, diikuti Jawa Tengah di posisi kedua, dan Banten di posisi ketiga. Untuk kategori putra, Jawa Tengah meraih juara pertama, dengan Yogyakarta menempati posisi kedua, dan Banten di peringkat ketiga.
Wamenpora Taufik menyampaikan apresiasinya atas pertandingan final bola voli yang berlangsung seru dan kompetitif. Ia juga memuji antusiasme para atlet muda yang menunjukkan potensi luar biasa.
“Pertandingan final bola voli ini sangat seru. Para pemain benar-benar menunjukkan kualitas mereka. Saya berharap setelah Pra Popnas, mereka dapat terus dibina di klub masing-masing di daerahnya agar potensinya terus berkembang,” ujar Wamenpora Taufik.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendukung pembinaan olahraga di daerah agar talenta muda dapat terus bermunculan dan mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia, jelasnya.
Lebih jauh, Wamenpora Taufik menyebut bahwa para atlet muda yang tampil di Pra-Popnas adalah aset berharga untuk masa depan olahraga nasional. Ia berharap mereka dapat dipersiapkan secara matang untuk bersaing di kompetisi internasional seperti SEA Games dan ajang lainnya.
“Pra Popnas menjadi ajang penting untuk menemukan dan membina atlet berbakat. Potensi besar mereka bisa menjadi kekuatan Indonesia di masa depan. Dukungan pembinaan harus terus berlanjut agar mereka bisa membawa nama baik bangsa,” pungkasnya.
Ia menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengembangkan bakat-bakat muda ini. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak bibit atlet potensial di usia sekolah, namun keberhasilan mereka tergantung pada pembinaan yang dilakukan di daerah masing-masing.
“Indonesia tidak kekurangan bibit atlet muda. Tantangannya adalah bagaimana daerah mampu mengelola dan mengembangkan mereka dengan baik. Proses ini membutuhkan waktu, tetapi saya yakin dari ajang seperti ini akan lahir atlet-atlet nasional yang bisa membanggakan Indonesia,” tambahnya.
)**Yuri Pribadi