Uritanet, Depok –
Sekarang ini jarang orang yang mau menjadi atlet dan ingin semuanya berlangsung instan. Padahal menjadi atlet membutuhkan perjuangan. Hal inilah yang membuat Wamenpora mengapresiasi Kejurnas Catur Junior yang digelar Percasi. Mereka butuh wadah, mereka butuh pertandingan.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat usai membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Junior VI 2024 di Aula BBPPMPV Bisnisdan Pariwisata, Jalan Raya Parung, Bojong Sari, Depok, Jawa Barat (Jabar).
Menjadi atlet tidak bisa instan, melainkan memerlukan perjuangan serta dibutuhkan pula pertandingan sebagai wadah mengasah kemampuan diri dan juga dukungan khususnya dari keluarga.
Perlu diketahui, Atlet itu kan tidak bisa instan langsung ke pertandingan dewasa, jadi dibutuhkan perjalanan lama. Dalam perjalanan itulah diperlukan wadah bagi para atlet usia dini untuk mengembangkan kemampuan yaitu melalui ragam pertandingan yang digelar, lanjut Wamenpora Taufik Hidayat.
Kemenpora sendiri, tutur Wamenpora, siap memberikan dukungan kepada Percasi dalam hal pembinaan atlet ke depannyaa. Kalau bisa dibantu kenapa tidak? Asal tepat sasaran, yang penting buat olahraga, buat Merah Putih, jelas Wamenpora Taufik.
“Kejurnas ini dari junior, dari kelompok umur. Saya merasakan seperti mereka juga yang bertanding dari usia anak-anak,” tutur peraih emas bulu tangkis Olimpiade 2004 ini.
Apalagi peserta kejurnas ini terbilang banyak dengan total 530 atlet dari beragam kategori umum. Mereka datang dari seluruh indonesia jauh-jauh ke sini sebagai atlet. Tetapi itulah perjuangan yang untuk ke depannya kalau mereka berhasil, mereka punya prestasi, nikmatnya lebih-lebih dari yang lain, sebut Wamenpora Taufik Hidayat.
“Insyaallah kalau kita mau, kita bisa jadi juara, bisa yang terbaik, kita bisa kok mendapatkan masa depan yang cerah,” terang Wamenpora Taufik.
Dan diakui Wamenpora, keengganan anak-anak muda menekuni olahraga secara profesional salah satunya juga dikarenakan anggapan bahwa menjadi atlet tidak memiliki masa depan yang cerah. Padahal banyak atlet mampu meraih kehidupan yang lebih baik dikarenakan kiprahnya di dunia olahraga.
“Jadi kembali lagi, tantangan yang paling besar, lawan yang paling berat adalah diri sendiri, bukan orang lain. Jadi bagaimana kita sendiri bisa menyikapinya,” lanjut Wamenpora.
Wamenpora pun mencontohkan Ketua Umum (Ketum) PB Percasi Utut Adianto. Utut dikenal sebagai mantan atlet catur yang kini berkiprah di politik dengan menjadi anggota DPR RI. Termasuk juga Wamenpora yang memiliki latar belakang pemain bulu tangkis nasional.
Selain sarana pertandingan, Wamenpora menyatakan para bibit atlet muda ini juga membutuhkan dukungan, khususnya dari orang tua dan keluarga sebagai pihak terdekat. Menurut Wamenpora Taufik, merupakan suatu kebanggaan bila orang tua mendukung keinginan anak untuk menjadi atlet, tukasnya.
)**Tjoek