Jauh sebelum menjadi Presiden, sosok Prabowo Subianto yang saya kenal secara pribadi sejak 20an tahun yang lalu, terutama saat bersama-sama di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), saat beliau menjadi Ketua Umum dan saya salah satu Ketua Dewan Pimpinan Nasional, adalah patriotik yang idealis dan nasionalis. Dalam amatan publik pun, kita bisa dengan mudah menemukan pikiran-pikiran Presiden yang sarat dengan nasionalisme.
Karena itu, podium perdana kepresidenan yang sakral dan bersejarah, dijadikan sebagai momen untuk mengungkapkan empati atas kondisi aktual rakyat. Masyarakat yang belum sepenuhnya merasakan hasil kemerdekaan. Seperti nasib anak-anak yang kekurangan akses ke pendidikan, anak-anak sekolah yang tidak sarapan, dan warga lanjut usia yang masih bekerja keras di usia tua. Apa yang dilontarkan Presiden adalah bentuk panggilan spiritual seorang pemimpin yang bagi kami, wajib diberikan dukungan.