Uritanet, Bawean –
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) sepanjang 19 – 23 Agustus 2024, melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat bertajuk Bawean.Go di Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, yang bertujuan mengatasi masalah Stunting di komunitas setempat dengan berbagai inovasi yang berfokus pada kesehatan dan pemanfaatan potensi lokal.
Program Bawean.Go ini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga berusaha memberdayakan komunitas dengan pengetahuan dan keterampilan baru, serta memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Daun dan sekitarnya.
Selama lima hari kegiatan, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia menjalankan beberapa program kunci, yakni mengadakan Program Pengembangan Sentra Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Pelatihan Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi Ibu Hamil, Menyusui, serta Ibu dengan Balita.
Melalui program ini, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia mengenalkan jenis – jenis TOGA dan MPASI, serta mempraktekkan secara langsung cara menanam TOGA dan pembuatan MPASI. Harapannya melalui program ini, para ibu hamil, menyusui, serta ibu dengan balita di Desa Daun dapat menyediakan makanan bergizi untuk anaknya melalui tanaman TOGA yang ditanam secara langsung di rumah.
Bagi Sekretaris Desa Daun, Syahidan Fuad, menegaskan bahwa, “Pokoknya, kegiatan seperti ini harus dilestarikan terus menerus. Kami (saat ini) memiliki anak-anak (merujuk ke tim Bawean Go) sebagai pionir / pembuka jalan, kelak yang akan datang ada penerus lagi untuk melestarikan Desa Daun sehingga lebih tereksplor dan berkembang.”
Selain itu, dilakukan pula Sosialisasi dan Pembagian Tablet Tambah Darah (TTD), yang dilakukan kepada siswa MA Darussalam Daun sebagai upaya pencegahan stunting melalui pengelolaan anemia jangka panjang.
Kegiatan ini diawali dengan materi mengenai Edukasi Anemia Jangka Panjang Sebagai Upaya Pencegahan Stunting, lalu mereka turut memeriksa tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan para siswa untuk melihat status kesehatan siswa secara umum.
Tak kalah penting, Tim juga memanfaatkan potensi alam lokal dengan mengembangkan Produk Teh Bakau dari Daun Mangrove jenis Nypa fruticans. Dimana sasaran kegiatan ini adalah bapak-bapak dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Pokdarwis adalah sekelompok warga Desa Daun yang memanfaatkan konservasi bakau sebagai upaya menjaga pemukiman Desa Daun dari abrasi dan memanfaatkan komoditi bakau sebagai mata pencaharian dengan membuat produk olahan bakau.
Dan Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia membantu Pokdarwis untuk mengembangkan produk teh bakau yang memiliki khasiat dalam bidang kesehatan sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker dan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian lokal serta kesehatan masyarakat.
)**by Ikhwa