Dalam diskusi ini, Woro menyampaikan bahwa tren penurunan kekerasan terhadap anak dan perempuan sejak 2018 hingga 2021 merupakan salah satu pencapaian signifikan, meskipun ada sedikit peningkatan di tahun 2020 akibat pandemi. Kekerasan emosional mendominasi, menggeser kekerasan fisik, sementara kasus kekerasan seksual dilaporkan lebih sering. Pergeseran ini menunjukkan pentingnya perhatian khusus pada kesehatan mental anak yang terdampak.
Di sisi lain, angka perkawinan anak terus menurun dengan signifikan, bahkan melampaui target SDGs 2030. Namun, beberapa provinsi masih menunjukkan peningkatan angka perkawinan anak, yang menuntut penguatan regulasi di tingkat daerah.
Share Article :