Uritanet, Jakarta –
Film Dul Muluk dan Dul Malik yang sukses dan masih terus di putar di daerah Sumatera Selatan ini, kembali diputar secara nobar untuk kedua kalinya, dimana nonton bareng (nobar) pertama di bioskop XXI Blok M Plaza Jakarta, dan kini nonton bareng (nobar) film “Dul Muluk dan Dul Malik” part kedua digelar di bioskop XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan (6/10). Dihadiri para pemerannya, selain juga sederet artis dan tokoh ternama. Seperti Anwar Fuady, Roy Marten, Merriam Bellina, dan Dwi Yan, dan diramaikan para cast pemain “Dul Muluk dan Dul Malik” lainnya.
Tidak hanya para artis, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Palembang, di antaranya Komjen. Pol (Purn). Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc; Dr. Drs. H. Agus Fatoni, M.Si (Penjabat Gubernur Sumatera Utara sejak 24 Juni 2024), Elen Setiadi (Pj Gubernur Sumatera Selatan), dan Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Indonesia, Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, MSi, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, serta Yacob Chandra selaku produser film dan Wiwiet Tatung, Srikandi Sriwijaya yang juga Ketua Umum PWPSS (Persatuan Wanita Sumatera Selatan).
“Ini adalah impian saya 20 – 30 tahun lalu untuk membuat film dengan dialek Sumatera Selatan dan Alhamdulillah terwujud. Apresiasi atas bantuan dan dukungan para Tokoh Nasional Sumatera Selatan, juga Jacob Candra, Aditya Gumay serta para tokoh masyarakat Sumatera Selatan lainnya,” ungkap Anwar Fuady yang memerankan MangCik di Film Dul Muluk dan Dul Malik. MangCik adalah Dul Muluk Sang Kakek dari Dul Malik.
Skenario film ini yang digarap Aditya Gumay dan Makmun Murod ini cukup apik dalam membawa banyak pesan moral yang di direct langsung oleh Amir Mirza Gumay dan Hanny Mustofa itu. Sehingga karya film dari Smaradana Pro ini mampu menghadirkan film dengan nuansa horornya, ada komedinya, juga romansa remajanya, dan terpenting ada pesan moral anti bullying bagi remaja yang ditangani oleh aparat kepolisian yang anti suap. Rasanya film yang dibalut dialek Palembang pertama ini patut ditonton bersama keluarga.
Dul Muluk dan Dul Malik, memang film yang banyak bertabur bintang seperti Bagasran, Meriam Bellina, Aty Kanser, Roy Marten, Qya Ditra, Diza Refengga, Tessa Kaunang, Dwi Yan dan juga bintang di pemerintahan, Dr. Drs. H.a Fatoni M, Si.
Bahkan Komjen. Pol (Purn). Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc. mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009 yang juga merupakan tokoh masyarakat Palembang mengatakan bahwa selain dirinya terhibur, juga bangga ada film yang menggunakan bahasa daerahnya.
“Sebagai putra daerah, saya bangga dengan adanya film Dul Muluk Dul Malik. Film ini menghadirkan harga diri kita sebagai anak bangsa dengan ragam budaya yang beraneka ragam,” ucap Susno.
Dan terpenting di film ini ada pesan anti bullying yang kerap terjadi di dunia anak anak dan remaja kita. Sehingga perlu tindakan tegas dari aparat kepolisian seperti yang diperlihatkan di film ini, tambah Susno Duadji.
Sedangkan disisi lain, Drs. H. Agus Fatoni, M.Si (Penjabat Gubernur Sumatera Utara sejak 24 Juni 2024), malam ini nampak sumringah dan terhibur dengan film ini. Dirinya sangat mendukung terhadap produksi film yang mengangkat budaya lokal, sarat pesan dan berharap lebih banyak film berbahasa daerah diproduksi di masa mendatang menjadi khasanah film nasional. Sehingga bisa menjadi trigger untuk film film berbahasa daerah, khususnya dengan dialek Sumatera Selatan lainnya.
Begitu juga bagi Elen Setiadi (Pj Gubernur Sumatera Selatan) berharap film yang dapat ditonton segala usia ini bisa tayang di jaringan bioskop lebih lama. Lantaran sarat pesan moral bagi masyarakat dan keluarga, sehingga apa yang disampaikan dalam film ini sangat baik. Bahkan dirinya berharap semakin banyak daerah lain terinspirasi untuk membuat film serupa yang mengangkat dari cerita rakyat mereka.
Terakhir Wiwiet Tatung, selaku Ketua Srikandi Dharma Wanita Sriwijaya Sumatera Selatan, mengungkapkan rasa bangganya terhadap budaya Sumsel yang diangkat dalam film ini.
“Film yang menghibur, dialognya segar dan penuh humor. Film yang mendidik, terutama untuk anak-anak agar tidak melakukan perundungan terhadap sesama,” ujarnya. Ia pun mengajak seluruh masyarakat Sumsel untuk turut serta menonton film ini bersama keluarga dan teman-teman.
Film “Dul Muluk dan Dul Malik” terus mendapat sambutan positif dari penonton di berbagai daerah. Sebelumnya, bagian pertama dari film ini juga telah diputar di bioskop CGV Transmart Palembang dengan dukungan dari berbagai kalangan, Kirana Entertainment EO dan dihadiri oleh GM Angkasa Pura Region Bandara III SMB II Palembang serta para guru SMP se-kota Palembang.
Nobar ini semakin meriah dengan kehadiran artis-artis muda terkenal seperti Adam Jordan, Ranty Maria, Gabriella Larasati, Cinta Brian, Marcel Chandrawinata, dan Beby Natalie, yang turut memberikan daya tarik tersendiri bagi penonton yang hadir. Para penyelenggara dan artis pun menyampaikan terima kasih kepada media yang telah memberitakan acara ini dan berharap semakin banyak masyarakat yang ikut menyaksikan film “Dul Muluk dan Dul Malik” di bioskop.
Dipenghujung acara, Anwar Fuady mengungkapkan kemungkinan tahun depan akan dibuat sequel film Dul Muluk dan Dul Malik atau malah akan membuat film baru dengan cerita yang berbeda namun tetap menggunakan bahasa daerah Palembang.
“Saya tidak akan panjang lebar lagi, karena kalau panjang panjang takut merepotkan ibu ibu, dan kalau terlalu lebar lebar juga akan merepotkan bapak bapak”.
Jadi silakan menonton film Dul Muluk dan Dul Malik bersama keluarga anda dan juga pasangan anda … yaaa !!
)**Tjoek