Menpora Dito Ariotedjo : Terima Kasih Kontingen Paralimpiade Indonesia yang “Telah Mengukir Sejarah”

Uritanet, Jakarta –

Menyambut kedatangan 35 atlet Kontingen Paralimpiade Indonesia setelah berlaga membawa nama Indonesia dalam Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung selama 12 hari, 28 Agustus sampai 8 September 2024. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo mengucapkan Terima Kasih kepada Kontingen Paralimpiade Indonesia yang “Telah Mengukir Sejarah”.

Dan presiasi setingginya atas perjuangan para atlet Indonesia yang berhasil membawa pulang 14 medali. Dan ini merupakan pencapaian terbanyak Indonesia selama keikutsertaan dalam Paralimpiade.

Selain perolehan medali terbanyak, ini juga kontingennya atlet terbanyak yang lolos kualifikasi Paralimpiade, tutur Menpora Dito Ariotedjo.

Selanjutnya Menpora RI Dito Ariotedjo pun mengalungkan bunga kepada satu per satu atlet yang tiba di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang. Menpora
didampingi Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun dan Chef de Mission (CdM) Kontingen Paralimpiade Indonesia Reda Manthovani.

“Selamat datang kepada kontingen Indonesia Paralimpiade 2024. Kepada para atlet, para pelatih dan ofisial, selamat datang kembali di Tanah Air,” ujar Menpora Dito Ariotedjo.

Sebagai catatan, Tiga Cabang Olahraga (Cabor) menyumbang medali untuk Indonesia. Dari cabang Bulu Tangkis, Boccia dan Atletik. Menpora berharap pencapaian ini merupakan awal dari peningkatan signifikan perolehan medali Indonesia pada Paralimpiade berikutnya di tahun 2028. Khususnya menambah medali emas dan cabang olahraga (cabor) yang menyumbang medali.

Baca Juga :  America-Eurasia Center Beri Penghargaan ‘Star of Excellence Award’ Poppy Rufaidah

“Kali ini tiga cabang olahraga yang mendapatkan medali. Atletik, badminton, dan boccia. Semoga Paralimpiade selanjutnya minimal enam cabang olahraga,” tegas Menpora Dito Ariotedjo.

Perlu diketahui, Medali emas didulang pasangan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila di nomor ganda campuran SL3-SU5. Medali perak diraih Qonitah Ikhtiar Syakuroh di nomor tunggal putri SL 3, pasangan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah di nomor ganda campuran SL3-SU5, Leani Ratri Oktilla di tunggal putri SL4 dan Suryo Nugroho tunggal putra SU5.

Sementara perunggu diraih pasangan Subhan/Rina Marlina di nomor ganda campuran SH6, Dheva Anrimusthi di tunggal putra SU5, dan Fredy Setiawan pada tunggal putra SL4.

Kemudian di Cabor Boccia, medali perak diraih Muhammad Bintang Satria pada nomor perorangan putra BC2 serta dari nomor tim campuran BC1/BC1 oleh Muhamad Afrizal Syafa, Felix Ardhi Yudha, dan Gischa Zayana. Sementara medali perunggu dipersembahkan Gischa Zayana di nomor perorangan putri BC2 dan Muhamad Afrizal Syafa di nomor perorangan putra BC1.

Baca Juga :  Asean Queer Advocacy Week Menyimpang Nilai-nilai Ketimuran Indonesia

Sedangkan di Cabor Atletik medali perak diraih Saptoyogo Purnomo di nomor lari 100 meter T37 putra. Sapto mempersembahkan medali perak dengan catatan waktu 11,26 detik. Prestasi ini diikuti Karisma Evi Tiarani yang meraih perak di nomor lari 100 T63 putri. Hebatnya, Karisma memecahkan rekor dunia T42 dengan catatan waktu 14,26 detik.

Lebih lanjut Menpora Dito Ariotedjo bersyukur lantaran Kontingen Indonesia sukses melampaui capaian target yang sudah dipasang saat pengukuhan dan pelepasan sebelumnya. Dari target satu emas, dua perak, dan tiga perunggu, Indonesia sukses mengukir sejarah membawa pulang satu emas, delapan perak, dan lima perunggu.

“Saya mewakili pemerintah mengucapkan banyak terima kasih karena sudah mengukir sejarah, menorehkan motivasi, dan yang paling penting adalah kalian semua adalah inspirasi khususnya buat generasi muda dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Bahwa ketika kita punya semangat, kita pasti bisa,” tutur Menpora Dito Ariotedjo.

)***Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *