Terima Kasih “Orang Hebat”

Pada sisi lain, “orang hebat” yang dahulu mengajak , menjadi mentor dalam mengarungi DKI Jakarta serta para keluarga juga mendukung penuh dalam proses pendewasaan. Perjalanan dalam mengarungi samudra hitam pun dimulai. Singkatnya, sebulan pengarungan telah dilewatkan dengan ditutup oleh puncak acara yang telah diselenggarakan. Walau tak sesuai harapan, tetapi saya sadar bahwa saya memulai semua ini tanpa harap dan tujuan.

Dari awal perjalanan, saya merasa ini bukan sebuah kompetisi melainkan tempat kontemplasi. Saya juga merasa jika saya memang tak layak dan bukan entitas yang diinginkan. Saya sadar, hal itu terjadi karena ada sebuah regulasi yang tak saya lewatkan. Sudah dua kali, diri ini kalah dengan sebuah regulasi. Tetapi saya merasa hal ini akan menjadi sebuah esensi, dalam memaknai sebuah pengarungan. Pada sisi lain, hal ini memiliki arti agar saya tak meninggi dan terus merasa membumi. “Mungkin” diatas kertas saya kalah, tapi saya tak pernah merasa kalah, karena saya hanya tak diberi kesempatan. Terima kasih tuhan telah memberikan berkat melalui sepasang “Pahlawan” yang luar biasa dalam proses pendewasaan. Masih banyak tempat untuk mencapai tumbuh, liar dan berkembang.

Baca Juga :  Pram – Rano dan Ridwan Kamil – Suswono ‘Rame Rame Sowan’ Ke Tokoh Betawi, Buat Pakta : Betawi All for One, One for All

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *