Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa konsep keadilan sosial harus diwujudkan dalam bentuk nyata, di mana seluruh lapisan masyarakat, baik dari kalangan menengah maupun bawah, difasilitasi dengan baik. “Negara harus hadir untuk semua, bukan hanya untuk yang mandiri,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting dalam menyusun strategi untuk menjadikan Jakarta tetap relevan sebagai pusat peradaban, sambil mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang akan datang. Dengan fokus pada budaya Betawi dan pengembangan infrastruktur, Jakarta diharapkan tetap menjadi kota yang nyaman dan aman untuk ditinggali, meskipun dalam 20-30 tahun ke depan Nusantara akan menjadi ibu kota baru Indonesia.
Share Article :