Salah satu tokoh yang terlibat dalam diskusi ini adalah seorang mantan Kepala Dinas Pariwisata yang telah lama berpengalaman dalam mengelola kota Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, beliau membahas pentingnya membangun konsep “Gerbang Betawi” yang komprehensif, guna memastikan Jakarta tidak hanya dikenal sebagai kota global seperti Singapura, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan yang kaya dan unik.
Di tengah diskusi yang juga menyentuh aspek sosiologi dan infrastruktur kota, beliau menggarisbawahi bahwa tugas seorang pemimpin tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga harus visioner. Isu-isu seperti penanganan banjir di Jakarta Utara hingga pengelolaan hunian di rusun menjadi topik hangat yang dibahas.
Share Article :