Kolaborasi Multisektor Diperlukan untuk Mengatasi Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Warsito, dalam kegiatan Deputy Meet The Press di Ruang Media Center Kemenko PMK, menekankan pentingnya penanganan yang terpadu dan kolaboratif. Ia menjelaskan bahwa kekerasan di lingkungan pendidikan tidak mengenal jenjang, dapat terjadi pada tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan pelakunya bisa berasal dari berbagai pihak, baik peserta didik, tenaga pendidik, maupun warga di sekitar lingkungan pendidikan.

Baca Juga :  JNE Terima Penghargaan atas Upaya dalam P4GN di Hari Anti Narkotika Internasional 2024

Untuk menanggulangi kekerasan ini, Warsito menjelaskan bahwa perlu adanya kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, orang tua, dan masyarakat. Selain itu, penguatan peran Guru Bimbingan Konseling (BK) dengan kompetensi yang memadai sangat diperlukan untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan di sekolah.

“Kami mendorong penambahan Guru BK di sekolah-sekolah dengan rasio jumlah siswa yang proporsional. Guru-guru ini perlu memiliki kompetensi khusus untuk dapat mengidentifikasi dan menangani potensi kekerasan di sekolah,” ujar Warsito.

Warsito juga menyoroti pentingnya proses rekrutmen yang ketat untuk tenaga pendidik dan staf di lingkungan pendidikan. Jika ada oknum yang terlibat dalam kekerasan, diperlukan tindakan rotasi atau mutasi agar yang bersangkutan tidak lagi bekerja di lingkungan pendidikan, guna menghindari trauma di kalangan peserta didik.

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *