Pameran tunggal dan kelompoknya telah digelar sejak tahun 1967 hingga 2009, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara ASEAN, Bangladesh, Korea, dan Jepang. Beberapa karya Mulyadi bahkan menjadi koleksi di Galeri Nasional Indonesia, termasuk karya terkenalnya “Kakak dan Adik” yang dibuat pada tahun 1972.
Pernikahannya dengan Sudarusni tahun 1971 melengkapi kehidupannya dengan tiga putri dan satu putra serta 4 cucu dari keturunan yang sudah menikah.
Kepergian Mulyadi W meninggalkan warisan seni yang inspiratif. Karya-karyanya yang indah akan terus dikenang dan diapresiasi oleh pecinta seni di seluruh dunia. Selamat jalan, Mulyadi W. Semoga damai di sisi-Nya.
Share Article :