Ajak Senior High School at Sakado, University of Tsukuba dan Ehime University Senior High School Tanaman Bibit Pohon di Kawasan Tahura SSH

Sementara itu, Kepala KPHP Minas Tahura, Sri Wilda Hasibuan, S.Sos., M.Si., menuturkan bahwa kawasan Tahura SSH merupakan kawasan konservasi alam yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan pada tahun 1999, yang memiliki luas lebih dari 6.000 hektar.

“Sayangnya saat ini sebagian besar wilayah tersebut telah mengalami deforestasi dan degradasi akibat aktivitas ilegal seperti perambahan lahan, pembalakan liar dan lain sebagainya. Dan kami terus menjaga dan memulihkan fungsi kawasan Tahura SSH melalui kegiatan perlindungan dan restorasi hutan. Upaya ini tentunya tidak bisa kami lakukan sendiri, namun perlu adanya kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak,” papar Sri Wilda Hasibuan, S.Sos., M.Si..

Seperti program yang digagas bersama Belantara Foundation dan pemangku kepentingan di Jepang pada 2022 lalu, yaitu Forest Restoration Project: SDGs Together, yang berupaya memulihkan kawasan hutan yang terdegradasi agar ekosistem hutan dapat berkontribusi untuk upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta mendukung pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon di Provinsi Riau, pungkas Sri.

Sedangkan, Representatif Senior High School at Sakado, University of Tsukuba, Yoshikazu Tatemoto, menegaskan bahwa kesadaran melestarikan alam dan lingkungan hidup bagi masyarakat khususnya generasi muda harus ditanamkan sejak dini, antara lain bisa diperoleh dari pembelajaran di dalam kelas dan mengikuti aksi lingkungan di luar kelas. Salah satunya dengan berpartisipasi aktif pada gerakan menanam pohon.

Baca Juga :  Relawan Andra Soni (RASO) Deklarasikan Dukungan untuk Calon Gubernur Banten

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *