Kontribusi Positif Usia 50 Tahun ke Atas: Kunci Hidup Bermakna

Namun, Teresa Ratih juga mengingatkan bahwa stagnasi yang dirasakan bisa mempengaruhi daya pikir seseorang. Ketika individu merasa hidupnya tidak bermakna dan stagnan, hal ini bisa memicu penurunan daya pikir dan kognisi. Ini bisa terjadi karena kurangnya stimulasi mental yang dibutuhkan untuk menjaga otak tetap aktif.

“Oleh karena itu, menjaga keterlibatan aktif dan memberikan kontribusi positif tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga bagi kesehatan mental dan fisik individu itu sendiri. Mengajarkan keterampilan kepada orang lain, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau terlibat dalam komunitas adalah beberapa cara untuk memastikan hidup tetap bermakna,” pungkas Teresa Ratih Wahyuningtyas, M.Psi., Psikolog.

Usia 50 tahun ke atas bukanlah akhir dari produktivitas. Sebaliknya, ini adalah waktu yang tepat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat. Dengan demikian, setiap individu dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.

Baca Juga :  drg.Ronny Chen Ink : Ingin Stunting di Kabupaten Nganjuk, Berkurang

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *