Dr.Wartiniyati, SKM.M.Kes : AJak Pekerja Migrant Malaysia Gunakan Maggot Tangani Sampah Organik

Uritanet, Kuala Lumpur –

PCINU Malaysia, LSM, dan Konsorsium Perguruan Tinggi Indonesia, menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, dan cek kesehatan gratis di Kuala Lumpur Malaysia (26/5) bertempat di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Pelaksanaan acara penyuluhan ini untuk warga Indonesia yang berada di Malaysia sebagai Pekerja, Mahasiswa, dan lainnya diikuti sekitar 150 peserta sebagian besar dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan tujuan utama untuk pemberdayaan PMI di Malaysia, sehingga memberikan inspirasi bagi banyak pihak.

Kegiatan penyuluhan kesehatan mencakup berbagai tema penting dari bidang yang berbeda beda diantaranya mengenai Sampah Organik, Kesehatan Mental, Pencegahan HIV/AIDS dan lain lain.

Salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut Dr.Wartiniyati, SKM.M.Kes merupakan Dosen Prodi D4 Sanitasi Lingkungan Politeknik Kementerian Kesehatan Jakarta Il, DKI Jakarta, membawa materi dengan tema “Maggot sebagai solusi penanganan sampah dan potensi pemanfaatannya serta pembuatan sabun dari minyak jelantah sebagai sirkuler untuk keberlanjutan di Masyarakat”.

Wanita asal Indramayu (Kandanghaur) ini juga sebagai Peggiat Lingkungan, sekaligus Ketua Bidang Permodalan, Usaha Kecil dan Menengah di instansi Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), disamping sebagai Konsultan Lingkungan dan Penanganan Sampah Organik sebagai Tenaga Pendampingan di Perhotelan, Pelabuhan, Perkapalan dan skala Rumah Tangga”. Dimana dalam uraiannya memaparkan problematika keprihatinan mengenai sampah organik hingga saat ini.

Dosen Poltekkes Jakarta II ini, dalam paparannya mengusung tema mengenai sampah organik di kapal niaga. Ketertarikan ini di dasari karena sebagai tenaga pendamping di kapal Niaga, dan masih banyaknya sampah organik yang belum termanfaatkan dan belum diolah menjadi nilai yang bermanfaat untuk lingkungan dan implementasi Marpol 73/74 sebagai dasar hukum upaya untuk pencegahan.

Tema yang diambil dengan judul “The Potential for inorganic of type 1000 PAX passenger ships in the implementation of Marpol 73/74 preven contamination caused by waste from ships”, mendapatkan predikat sebagai Presenter terbaik di kegiatan tersebut sekaligus memperoleh Sofware EcoDigital dari UPSI Kuala Lumpur.

Kegiatan penyuluhan tersebut menarik minat Masyarakat yang ada di Malaysia terutama WNI, dan harapannya dapat diadakan kelanjutannya dengan sasaran pada bidang lainnya.

Antusiasnya para PMI di Malaysia tersebut dengan mengikuti setiap rangkaian kegiatan sampai selesai. Mereka (PMI) sangat terbantu dengan informasi yang diberikan serta adanya layanan kesehatan gratis yang diterima.

Wartiniyati yang akrab disapa dengan sebutan “Yati” ini mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional III diikuti oleh Dosen dengan latar belakang yang berbeda-beda dari 13 Universitas di Indonesia, diantaranya Poltekkes Kemenkes Jakarta Il, Universitas Airtangga, Universitas Malikissaleh Aceh, Universitas Veteran Bangun Persada, Universitas Sriwijaya, Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, STKIP Taman Siswa Bima/NTB, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, dan Universitas Sahid Surakarta.

“Kami sangat bangga dengan antusiasnya Masyarakat yang ada di Malaysia tersebut terlebih WNI (PMI), dan kegiatan initerselenggara berkat Kerjasama dengan beberpa Lembaga dan unsur Pemerintah khususnya ormas PCINU Malaysia yang memberikan sambutan dan bantuan sangat luar biasa demi suksesnya kegiatan bertaraf Internasional ini” paparnya.

Kolaborasi ini sangat bermanfaat dan mempunyai nilai yang tinggi untuk diperluas dan diperkuat. Apresiasi untuk semua pihak yang terlibat di kegiatan tersebut sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi PMI di Malaysia.

Di kegiatan Internasional Joint Conferency, International Visiting Professor: LS-USK-UPSI, dengan SPEECH oleh Assoc.Profesor Dr Nordin bin Mamat, Director, CPRI, FPM.

Profesor Dr Nordin bin Mamat, selaku Director, CPRI, FPM pada kesempatan tersebut bertanya tentang penelitian yang sudah dilakukan di kapal niaga, sehingga menjadi ketertarikan untuk kolaborasi di penelitian.

“Semoga kegiatan di conferency International ini menjadi agenda ruti sebagai bentuk kontribusi untuk peningkatan pengembangan diri, dan buat Institusi khususnya Poltekkes Kemenkes Jakarta II”, tutupnya lebih lanjut.

)**Tjoek / foto ist

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *