Uritanet, Yogyakarta –
Ulil Abshor, S.I.P, selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Biro Hukum, Organisasi, dan Tatalaksan BKKBN Pusat, mengingatkan kepada ibu – ibu dan juga para puterinya yang akan menikah, untuk mengingatkan agar menjaga tidak stunting dalam kehamilannya, yang Pertama itu, hindari pernikahan terlalu muda. Dimana untuk perempuan 21 tahun. Biar lingkar lengannya itu sudah 2-3,5. Karena kalau belum 2-3,5 itu berbahaya dan berisiko stunting.
Demikian hal tersebut dikemukakan saat Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di Yogyakarta, yang berlangsung di GOR Ponggalan Jl. Karawitan RW 06, Kel.Giwangan, Kec.Umbulharjo, Kota Yogyakarta (25/5).
Dimana narasumber yang hadir selain, Ulil Abshor, S.I.P, selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Biro Hukum, Organisasi, dan Tatalaksan BKKBN Pusat, juga H. Sungkono, selaku Anggota Komisi IX DPR RI, lalu Dr. Andi Ritamariani, M.Pd, selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi D.I Yogyakarta; serta Sarmin, S.I.P., M.Si, Sekretaris DP3AP2KB Kota Yogyakarta.
“Ingat yaa Bu, ingatkan juga puteri puterinya, jangan terlalu muda untuk menikah. Jangan juga terlalu tua. Juga jangan terlalu dekat jarak kehamilan yang pertama dengan yang kedua. Jadi yang sedang – sedang saja yaa Bu … Artinya, produksi sih boleh, tapi dijadiin jangan. Mau tiap malam produksi silakan, tapi jangan dijadiin. Kalau mau dijadiin harus direncanakan dengan baik dan benar,” papar Ulil Abshor, S.I.P, lebih lanjut.
Makanya ikut KB. Nah KB itukan banyak alat kontrasepsinya. Silakan dipilih yang cocok yaa Bu … dan alhamdulillah …disini sudah ada KB Lestarinya. Selain juga jangan lupa untuk Balitanya ASI eksklusif selama 6 bulan. Dan hal itu semua, dimaksudkan agar menghindari istilah kesundulan. Nah untuk menghindarinya diwajibkan untuk ikut KB, dan mengikuti program ASI eksklusifnya sampai 2 tahun, tukas Ulil.
Sementara Dr. Andi Ritamariani, M.Pd, selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi D.I Yogyakarta, menambahkan bahwa para ibu juga menganjurkan puteri puterinya untuk mengkonsumsi tablet penambah darah. Dan bagi calon pengantin perempuan, harus memenuhi syarat kesehatan untuk kehamilannya.
“Jadi untuk mempersiapkan kesehatan para puterinya tersebut dilakukan sejak sebelum menikah dengan memeriksakan kesehatannya sepenuhnya yaa Bu … Hal ini bukan berarti kalau tidak sehat, tidak bisa menikah Buu … itu Bisaaa …tapi lebih baik ditunda dulu … apalagi kalau mau cepat cepat punya momongan …,” ujar Dr. Andi Ritamariani, M.Pd.
Jadi Cek lah kesehatan putra putri kita seluruhnya, sebelum menikah. Hal tersebut sekaligus memastikan putra putri kita yang akan menikah dalam kondisi sehat. Sehingga menghasilkan anak anak yang sehat pula. Dan generasi Indonesia nya pasti sehat . Bukan melahirkan anak anak. yang stunting, lanjutnya lagi.
Untuk anak anak stunting, sesungguhnya dapat dilihat dari fisiknya dan kecerdasannya. Bagaimana asupan gizinya, terpenuhi atau tidak terpenuhi.
Jadi ingat 1000 hari kehidupan anak itu harus dipahami yaa Bu … Karena stunting itu proses dan berlangsung lama. Jadi ibu harus perhatikan hal itu. Sehingga kehamilan putri putri kita itu harus direncanakan dengan baik yaaa Bu … selain putri kita, suaminya pun juga harus sehat …, pungkasnya.
)**Tjoek