Korps Marinir Ungkap Kematian Lettu Laut Eko Damara Karena Pinjol dan Judi Online

Uritanet, Jakarta –

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi menjelaskan pihaknya sudah berupaya menjaga nama baik keluarga perwira TNI AL asal Sumatera Utara (Sumut) Lettu Laut (K) Eko Damara (31) yang tewas karena bunuh diri (27/04) lalu.

Upaya itu dilakukan Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi dengan cara membawa jenazah ke kampung halaman korban untuk dimakamkan secara layak. Pihaknya juga memerintahkan jajaran marinir untuk mendatangi proses pemakaman korban.

“Kami perintahkan Danyon kesehatan, Komandan Resimen dalam hal ini Kolonel Yuyun kami perintahkan ke Medan untuk mengikuti proses pemakaman sebagai mana seorang prajurit dimakamkan. Kemudian untuk menjaga nama baik keluarga juga di sana, supaya keluarga terhormat di depan tetangganya,” kata Dankormar di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat (20/05).

Endi merasa pihaknya perlu menjaga nama baik korban lantaran Eko merupakan bagian dari TNI AL. Bahkan, Endi membuka kesempatan bagi keluarga yang ingin meminta penjelasan jika dirasa kematian Eko dianggap tidak wajar.

Baca Juga :  Kritik Tajam Diaspora Indonesia: Marwah MK Terguncang, Demokrasi sedang Diuji

“Kami juga  persilahkan jika keluarga mau otopsi,” kata Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi.

Namun demikian, Endi menyayangkan sikap keluarga Eko yang lebih memilih berbicara ke media massa dan mengatakan isu yang tidak terbukti.

Dari mulai Eko meninggal di kamar mandi hingga ada luka lebam dan sundutan rokok di badannya.

“Kami dari Korps Marinir tidak pernah mengatakan TKP di kamar mandi. Kami kejar dari siapa tapi beliau tidak mau menyampaikan. Hanya menyampaikan dari orang yang bisa dipercaya,artinya tidak terbuka,” kata Endi.

Terkait luka lebam dan luka akibat puntung rokok, Endi memastikan hal tersebut tidak ditemukan berdasarkan kesaksian pihak yang memandikan jenazah Eko di RSUD Papua.

Baca Juga :  Satgas Pamtas Yonarmed 10/Bradjamusti Tangkap 3 Orang Masuk Perbatasan Tanpa Jalur Resmi

Endi menjelaskan, Eko bunuh diri di ruang kesehatan pos komando taktis yang terletak di daerah konflik, Papua Pegunungan menggunakan senjata laras panjang. Dia mengakhiri hidupnya diduga karena beberapa masalah, salah satunya terlilit hutang hingga ratusan juta rupiah. Endi juga menjelaskan bahwa Eko aktif berjudi online.

Hal itu dikatakan Endi berdasarkan hasil pemeriksaan digital forensik yang dilakukan jajarannya. Dengan terbukanya Korps Marinir akan informasi ini, Endi berharap tidak ada lagi spekulasi yang berkembang soal kematian Eko.

)**Ant/Git

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *