Penurunan Angka Stunting, Insyaallah Bisa

Uritanet, Kubu Raya –

Penurunan Angka Stunting adalah program gerakan kemaslahatan keluarga yang terkait dengan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Ini adalah program bagaimana bersama – sama pemerintah melakukan pencepatan penurunan Stunting. Insyaallah Bisa, jelas H. Alifudin, SE, MM, Anggota Komisi IX DPR RI.

Hal tersebut terungkap di sela sela kegiatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi Kalimantan Barat, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Santo Tomas, Desa Parit Baru, Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu Raya (7/5), dalam rangka mencegah atau menurunkan angka Stunting.

Perlu diketahui, dalam acara kegiatan tersebut hadir antara lain Ica Rusmi Julhizati, SKM, MAP (Sub Koordinator Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3KB Kab. Kubu Raya); Muslimat, S.Sos, M.Si (Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat); dan hadir pula H. Alifudin, SE, MM, Anggota Komisi IX DPR RI.

Baca Juga :  Apel Pagi dan Penyerahan Penghargaan Lomba Inovasi Tatanan Hidup Baru Pemkot Bekasi

Sedangkan, Ica Rusmi Julhizati, SKM, MAP, selaku Sub Koordinator Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3KB Kab. Kubu Raya, menambahkan bahwa urusan stunting kini menjadi urusan mereka yang kaya dan juga yang miskin. Jadi yang menjadikan anak kita menjadi stunting atau tidak, tergantung bagaimana pemahaman dari masyarakat, bukan urusan kaya dan miskin.

“Jadi mari bergerak bersama untuk menurunkan angka stunting. Dan ingat, Pertama, mari kita beri perhatian kepada remaja putri agar menyiapkan kesehatannya terutama mereka yang akan segera memasuki ke kehidupan pernikahan. Kemudian, Kedua, mari perhatikan calon pengantin, untuk siap masuk ke kehidupan pernikahan secara sehat. Calon Pengantin segera periksakan kesehatan pasangannya masing masing, minimal 3 bulan sebelumnya agar punya waktu untuk memperbaiki tubuhnya, dengan makan bergizi yang baik. Ketiga, untuk ibu hamil, mari periksakan kesehatannya minimal 6 kali selama kehamilan dan ikuti untuk makanan seimbang. Setelah melahirkan beri ASI selama 6 bulan dan setelah 6 bulan berikan makan pendamping ASI untuk bayinya,” jelas Ica Rusmi Julhizati, SKM, MAP, Sub Koordinator Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3KB Kab. Kubu Raya.

Baca Juga :  Bali Role Model Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Indonesia

Sementara Muslimat, S.Sos, M.Si, selaku Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, menegaskan stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi kronis dalam waktu yang cukup lama.

“Jadi mari kita bersemangat, insyaallah kalau KB nya sukses, penurunan angka stuntingnya pasti sukses.” kata Muslimat, S.Sos, M.Si.

)*** Nawasanga

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *