Uritanet, Jakarta –
Sebuah perjalanan yang menarik dari kulit hingga jeans bekas, Ochie Tanjung, pemilik Rudy Project Indonesia, mengungkapkan bagaimana ia menemukan panggilan sejatinya dalam dunia fashion. Meskipun bukan usaha utamanya awalnya, kecintaannya pada mode membawa Ochie ke arah yang tak terduga.
“Saya suka fashion pastinya ya,” kata Ochie. “Tapi fashionnya bukan fashion yang lebih ke spesifik gitu dalam tanda kutip. Artinya, bukan sekadar beda, tapi lebih spesifik,” kata dia saat diwawancarai.
Awalnya, Ochie memulai dengan tas-tas dari kulit sapi, domba, bahkan kulit ular. Namun, perubahan harga dan daya beli pasar mendorongnya untuk mencari alternatif.
“Saya beralih ke recycle jeans, yang mana saya bikin tas itu dari jeans yang bekas,” ungkapnya. “Saya ambil yang memang stylenya zaman dulu banget.”
Ochie mengungkapkan ide usahanya tersebut “Itu karena keunikannya, karena aku lihat,” jelasnya.
“Di Jakarta khususnya pada saat itu ya aku gak mau ngomong Indonesia karena Jakarta dulu itu kok belum ada gitu. Terus kemudian kenapa gak coba aja. Pertama bahannya lebih murah ya kan, karena aku bisa beli di pasar.”
Ochie menegaskan bahwa sudah lama sebelum era Covid-19. Meskipun pandemi membuatnya harus berhenti sejenak, jejak bisnisnya sudah tercetak.
“Hai, eh kok jauh sebelum covid tuh,” ujarnya. “Oh nggak jauh sebelum itu. Oke setelah itu karena kejauhan di Bali aku dapat tukang jahit yang berkata, ‘Oh diterusin lewat dia ya,’ tapi ternyata copy Covid, stop.”
Terakhir, Ochie berharap agar lebih banyak orang menjadi kreatif dalam memilih produk. Dengan dedikasi dan ketekunan, Ochie yakin bahwa produknya akan menemukan tempat di hati konsumen.
)**Benksu