KFLHK Inisiasi Gerakan Green Ramadan, Ajak Masyarakat Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan

Uritanet, Jakarta –

Organisasi yang tergabung dalam Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) menginisiasi gerakan bertajuk Green Ramadan. #GreenRamadan merupakan sebuah gerakan bersama untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif menerapkan gaya hidup berkelanjutan selama bulan Ramadan untuk mewujudkan lingkungan lestari dan berkelanjutan.

“Kami akan terus mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Harapannya, melalui gerakan ini, kita dapat mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals”, ujar Direktur Eksekutif Belantara Foundation yang juga sebagai Ketua KFLHK, yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.

Berdasar Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2023, mencatat terjadi peningkatan timbunan sampah sebesar 20% di bulan Ramadan. Sedangkan United Nations Environment Programme memperkirakan sebanyak 23 hingga 37 juta metrik ton sampah plastik mengalir ke laut setiap tahunnya pada tahun 2040. Atau Setara dengan 178 Kapal Symphony of the Seas, kapal pesiar terbesar di dunia.

Sehingga tujuan utama gerakan Green Ramadan yaitu mengajak masyarakat agar menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk mewujudkan lingkungan lestari dan berkelanjutan. Dr. Dolly Priatna mengatakan bahwa gerakan Green Ramadan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) dan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar mereka.

Hal ini membutuhkan langkah aktif kolaborasi agar mencapai solusi komprehensif dan berkelanjutan dalam mendorong penerapan gaya hidup berkelanjutan. Salah satunya, melalui KFLHK, sebagai wadah keterlibatan aktif lembaga filantropi untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup, serta menjadi forum diskusi bagi pemerhati lingkungan.

“Gotong royong antar pegiat filantropi harus kita perkuat dan tingkatkan untuk menjangkau masyarakat lebih luas serta berdampak dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan. #GreenRamadan2024 KFLHK menunjukkan contoh kolaborasi multi-pihak yang efektif dengan memanfaatkan potensi program yang telah ada dan diperkuat melalui koordinasi yang erat dengan anggota KFLHK lainnya”, tambah Gusman Yahya, Direktur Eksekutif Perhimpunan Filantropi Indonesia.

Baca Juga :  Kodam III/Siliwangi Siapkan 100 Prajurit TNI ke Papua Untuk Satgas Gakkum Oprasi Damai Cartenz

Sementara Arif Rahmadi Haryono selaku General Manager Dompet Dhuafa menyatakan esensi ramadan adalah menahan. Salah satu aspeknya adalah menahan diri dari sifat-sifat konsumtif yang berpotensi merusak lingkungan. Gerakan green ramadan terinspirasi dari semangat puasa sembari mendorong pemulihan lingkungan di Indonesia. Di Bulan Ramadan ini kami berkomitmen mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai dengan cara berbagi eco takjil yang menggunakan kemasan ramah lingkungan sebanyak 3.150 paket di 24 wilayah d iseluruh Indonesia serta memperkuat dan melakukan pendampingan kepada para UMKM yang berjualan eco takjil untuk memproduksi dagangan takjil yang ramah lingkungan dan mengelola sampah di pasar berdaya Dompet Dhuafa.

Rangkaian kegiatan Green Ramadan 2024 yaitu instagram live series, kompetisi foto, webinar nasional dan konten edukasi tentang pentingnya menerapkan gaya hidup berkelanjutan di Instagram serta sedekah pohon dan eco takjil. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan lebih kurang selama 30 hari, pada periode 10 Maret 2024 hingga 10 April 2024 mendatang.

Perlu diketahui, komposisi sampah tertinggi di Indonesia didominasi oleh sampah organik berupa sisa makanan, yaitu mencapai 41,2% dan diikuti oleh sampah plastik 18,2%. Sementara sampah rumah tangga jumlah sampah nasional terbesar menyumbang hingga 39,2%.

Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang mengancam kesehatan dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik, antara lain jika dibakar secara terbuka, dapat menyebabkan polusi udara yang dapat menimbulkan penyakit kanker.

Baca Juga :  KASAL : TNI AL Pegang Peran Dalam Misi Perdamaian Dunia

Mikroplastik dan nanoplastik bahkan sudah mencemari berbagai ekosistem, bahkan sudah dapat ditemukan di dalam darah manusia yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Jantung dan Stroke. Serta pada dosis yang lebih besar, dapat mengakibatkan sakit kulit yang serius yang disebut Chloracne.

Selain itu, sampah plastik juga dapat mencemari air dan tanah, mengganggu rantai makanan dan ekosistem. Dalam jumlah tertentu, sampah plastik dapat menyumbat saluran atau sungai yang dapat mengakibatkan banjir. Dan salah satu aksi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut yaitu dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Gaya hidup berkelanjutan merupakan gaya hidup yang memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Gaya hidup tersebut mengacu pada pola hidup yang mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi untuk mendukung kesejahteraan jangka panjang agar lingkungan juga dapat dihuni oleh generasi mendatang.

Gaya hidup berkelanjutan penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari karena memiliki berbagai manfaat, antara lain berkontribusi besar dalam pelestarian keanekaragaman hayati, peningkatan kualitas udara dan air, pengurangan emisi gas rumah cara, pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan kesehatan individu.

Contoh gaya hidup berkelanjutan yang dapat dilakukan pada kehidupan sehari-hari, antara lain membawa tas belanja dan botol minum serta alat makan ramah lingkungan, melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), menggunakan transportasi umum, menghemat air dan listrik, menanam pohon dan mendukung produk lokal ramah lingkungan.

Organisasi KFLHK yang terlibat dalam gerakan ini yaitu Perhimpunan Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa, Belantara Foundation, Lindungi Hutan, IDFOS Indonesia, CIS Timor, ESWKA Foundation, Greeneration Foundation, dan Communication for Change.

)**Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *