Uritanet, Jakarta –
Di tengah dunia yang penuh hiruk pikuk seperti sekarang, di mana semakin sulit bagi orang untuk mencari ketenangan, terutama ketenangan jiwa. Penyanyi muda, Rahma Savitri, berkolaborasi dengan musisi dan sekaligus Produser Senior, Roedyanto Wasito lewat “Album 432”, dengan mengangkat isu Mental Health.
Penyanyi muda berbintang Gemini ini menghadirkan 10 lagu. Dan Rahma menyatakan Album “432” menjadi simbol keseimbangan serta keselarasan.
10 lagu tersebut antara lain ‘Mantra Cinta Diri (Ho’oponopono)’, ‘Saat Dalam Raga’, ‘Kala’, ‘Menanti Cinta’, ‘Kasih’, ‘Rayakan’, ‘Akhir Penantian’, ‘Sang Pencari Cahaya’, ‘Bahagia Kembali’, dan ‘Pulang (I’m Home)’.
Rahma pun merekomendasikan untuk mendengarkan lagu-lagu ini secara berurutan untuk sepenuhnya mengalami aliran dan getaran musiknya.
“Secara berurutan, judul lagu itu membentuk kalimat utuh,” ujarnya.
Sebagai single pertama, lagu Mantra (Ho’oponopono) dipilih Rahma sebagai healing practice. Lagu ini mengusung praktik pengampunan, rasa syukur, dan introspeksi.
“Mantra itu berisi 4 kalimat yaitu I’m Sorry, Please forgive me, I thank you, I love you, yang diucapkan secara berulang dan ditunjukan kepada diri sendiri,” ujar Rahma.
Rahma mengakui sebagai seorang loner dan introvert, merasa bahwa lagu ‘Mantra (Ho’oponopono)’ merupakan langkah awal untuk mencintai diri.
Dari segi frekuensi, 432 Hz dianggap sebagai harmonik dari getaran alam bumi dan sering digunakan untuk mendukung proses penyembuhan mental.
“Album 432 adalah perjalanan menemukan makna mendalam cinta diri melalui penemuan diri, penerimaan, pengampunan, syukur, akhirnya kembali pada diri kita sendiri,” ungkap Rahma yang lahir pada 2 Juni 1987 tersebut.
Album ini menjadi hasil kolaborasi musik yang mendalam antara Rahma dan Roedyanto Wasito, menghadirkan sensasi ketenangan namun tetap membangkitkan semangat.
Rahma menggambarkan tema lagu-lagu sebagai “mantra yang menenangkan jiwa.”
Rahma memiliki alasan khusus dalam memilih tema tersebut. “Aku ingin menulis lagu yang dapat membuat orang tenang dan mendengar lebih dalam, tentang apa yang benar-benar ia rasakan dari hatinya, dan mengajak orang untuk merasakan emosinya dengan cara yang tenang,” tuturnya.
Adapun proses pembuatan Album “432” nya ini, Rahma tidak hanya menyanyi, tetapi juga bertindak sebagai Penulis Vokal & Lagu serta Komposer. Tak sungkan dirinya juga memberikan pujian kepada Roedyanto Wasito, produser dan musisi senior, yang membantu mewujudkan album ini.
Dan Roedyanto Wasito memiliki pengalaman panjang di industri musik dan dapat menginterpretasikan lagu-lagunya dengan indah.
Rahma yakin bahwa Roedyanto Wasito adalah orang yang tepat untuk menangani album ini karena memiliki ketertarikan pada sound healing dan healing frequencies.
Sedangkan bagi Roedyanto, Rahma Savitri merupakan penyanyi muda yang unik, langka, dan berbeda dari kebanyakan penyanyi muda saat ini.
Meski demikian, Roedyanto Wasito mengakui bahwa persiapan untuk pertunjukan live setelah rilis album ini akan sedikit rumit karena melibatkan sound orchestra dan beberapa elemen live lainnya.
“Saya berharap dapat mempertahankan pemain tetap untuk band Rahma, karena kekuatannya juga ada disana,” ungkap ikon jazz fusion Indonesia di era 80an – 90an yang menjadi Produser bersama Rahma, melakukan aransemen, mixing, dan mastering.
Album musik “432” ini berkembang tanpa konsep awal, dasar lagu dari Rahma, dan kemudian aransemen berkembang di tangan Roedyanto Wasito.
Roedyanto ingin menamakan genre musik album ini sebagai Celtic Pop, walaupun ada elemen jazz di dalamnya.
Rahma Savitri, yang memulai karier solonya dengan single “Kau Akan Baik Baik Saja” pada 6 Juni 2023 lalu, juga merupakan seorang guru yoga bersertifikat yang peduli dengan kesehatan mental dan pengembangan diri.
Bagi Rahma, musik bukan hanya bunyi, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosional.
)***tjoek/ foto by ibonk